Baiknya Pengelolaan Tata Ruang, Wisata Pangjugjugan Suguhkan Nuansa Alam Hingga Pohon Langka

Baiknya Pengelolaan Tata Ruang, Wisata Pangjugjugan Suguhkan Nuansa Alam Hingga Pohon Langka

Nuansa alam yang asri di area wisata Pangjugjugan, Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.-(Foto: Yanuar Baswata/Jabar Ekspres)-

Perjalanan Jabar Ekspres dimulai dari area Pasar Parakanmuncang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Sekiranya berjarak 9,7 kilometer untuk mencapai wisata alam Pangjugjugan.

Sepanjang perjalanan Jabar Ekspres tidak melihat satu pun papan informasi atau petunjuk jalan yang memberitahukan lokasi wisata di wilayah Kecamatan Pamulihan.

Tidak hanya petunjuk arah menuju Pangjugjugan, bahkan papar informasi jalan ke kolam renang Panyindangan, yang lokasinya di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang atau sekira 2 killometer sebelum Pangjugjugan pun tak ada.

Masih dalam pantauan Jabar Ekspres, saat memasuki area wisata alam Pangjugjugan suhunya terasa berbeda. Udara sejuk mulai memeluk tubuh dengan pepohonan rindang sampai terbentuk seperti terowongan alami sangat memanjakan mata.

Sementara itu, masih di area Pangjugjugan, Anam mempertemukan Jabar Ekspres dengan sang pemilik wisata alam, Jajat Suhardja.

Mengenakan kemeja polos biru tua dengan celana bahan panjang berwarna hitam, Jajat terlihat berwibawa namun santai ketika berbicara.

"Rencana kita tambah area lain (spot foto hingga tempat kemping dan piknik). Penanaman pohon kita terus lakukan dan ditambah jenisnya," kata Jajat di dalam ruangan berbahan bambu dan kayu, bangunan gaya zaman dulu.

Konsep pembentukan wisata alam Pangjugjugan yang disampaikan Jajat selaras dengan ucapan Anam sebelumnya.

Akan tetapi, pria paruh baya itu justru menegaskan, perhatian Pemkab Sumedang baik terhadap pariwisata maupun pengelolaan tata ruang atau konsevasi alamnya tegolong minim.

"Wawasan cara penataan alamnya kurang. Begini, kalau gunung itu lestarikan (floranya) otomatis udaranya dingin, banyak orang suka. Bukan dipangkas kemudian sungai dibendung," ujar Jajat dengan posisi duduk sebelah kanan Jabar Ekspres.

"Kalau gak dikelola dengan benar, akhirnya carut-marut. Contoh saja kejadian di Ciherang atau Cimanggung yang longsor, itu karena tata ruangnya enggak diperhatikan," lanjutnya dengan posisi yang sama.

Di tengah suasana alam yang asri, dalam bangungan semi tradisional itu Jajat mengaku tidak terlalu berharap kepada Pemda Sumedang terkait perhatian pada sektor pariwisata.

[caption id="attachment_324224" align="alignnone" width="1600"] Fasilitas ruang pelatihan untuk edukasi terkait pengelolaan tata ruang, perkebunan dan bermacam tumbuhan di objek wisata alam Pangjugjugan. (Yanuar/Jabar Ekspres)[/caption]

Kendati demikian, Jajat menyampaikan pendapat, menurutnya untuk memajukan Sumedang harus memanfaatkan potensi yang ada, dikembangkan hingga meningkatkan pemberdayaan dan perekonomian lokal

Kabupaten Sumedang dengan wilayah yang masih banyak didominasi ruang terbuka hijau, dikatakan Jajat, perlu dikelola secara maksimal konservasinya agar alam tetap memberikan manfaat dan masyarakat bisa dapat keuntungan.

Sumber: Jabar Ekspres