Masih Berdiri Meski Rusak dan Menambah Kumuh Lingkungan, Halte di Bandung Ini Kerap Jadi Tempat Sampah
Seorang wanita tengah menunggu angutan umum di luar halte karena kondisi halte yang rusak dan buruk di Jalan Raya Cinunuk, Desa Cinunuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung.-(Foto: Yanuar Baswata/Jabar Ekspres)-
Radarjabar.disway.id, CILEUNYI - Kondisi halte di wilayah Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung menjadi sorotan.
Pasalnya, halte yang berdiri di pinggir sebelah kiri Jalan Raya arah Bandung, tepatnya bersebrangan dengan Kantor Desa Cinunuk itu kondisinya rusak terbengkalai.
Cukup memprihatinkan, halte yang harusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, namun keberadaannya di wilayah Desa Cinunuk itu justru hanya sebagai hiasan yang merusak pemandangan.
Salah seorang tokoh masyarakat di Desa Cinunuk, Enang Syamsu, mengaku sangat menyayangkan jika halte tersebut kondisinya dibiarkan rusak tak ada perhatian untuk pemeliharaan.
"Halte bus Trans Metro Bandung (TMB) di Jalan Raya Cinunuk yang sudah lama tak berfungsi, jadi tempat pembuangan sampah," kata Enang pada Senin (18/7).
Menurutnya, keberadaan halte yang berdiri itu tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat karena kondisinya yang rusak.
"Dibangun di trotoal serta di pinggir sungai, meski sudah lama dikeluhkan masyarakat belum juga ditanggapi," ujar Enang.
Diketahui, selain sudah lama tak befungsi, halte bus TMB yang dibangun di trotoar jalan dan pinggir sungai itu, kini keberadaannya kerap jadi tempat pembuangan sampah.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, halte pemberhentian bus yang berdiri di pinggir Jalan Raya Cinunuk itu, terlihat kondisinya cukup memprihatinkan.
Fasilitas umum tersebut mulai dari pintu hingga kaca sudah tidak terpasang dan kondisi Halte tertutup rindangnya ranting pohon.
Tidak ada kursi tunggu atau papan layar informasi. Kondisi tersebut membuat halte seakan hanya menjadi hiasan pinggir jalan bagi pengendara yang melintas.
Karena hanya satu-satunya tempat pemberhentian kendaraan umum di sana, beberapa orang terpaksa tetap menggunakan halte sebagai tempat meunggu.
Kedatangan angkutan kota (angkot) atau bus tetap menjadi harapan masyarakat, meski harus berdiri di luar halte karena kondisinya yang tak nyaman digunakan sebagai fasilitas umum.
Sebelumnya dikomfirmas, Sekretaris Camat Cileunyi, Dadang Sumpena membenarkan, kondisi halte tersebut memang belum ada perhatian khusus sehingga pemeliharaannya tergolong kurang.
Sumber: Jabar Ekspres