Tantrum adalah bagian dari perkembangan anak usia toddler, dan ini adalah hal yang normal. Namun, menghadapi tantrum bisa jadi sangat menantang.
Ingatlah bahwa tantrum biasanya terjadi karena anak merasa frustrasi, tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, atau sedang belajar tentang emosi mereka.
Saat menghadapi tantrum, cobalah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Alihkan perhatian anak dengan cara yang positif, seperti bermain dengan mainan favorit mereka atau melakukan aktivitas yang mereka suka.
Menjaga ketenangan dan tidak membalas dengan kemarahan akan membantu anak belajar mengelola emosinya dengan lebih baik.
5. Ajak Anak Bersosialisasi
Sosialisasi sangat penting untuk perkembangan anak. Mengajak anak bermain dengan teman sebayanya, kakak, atau sepupu bisa membantu mereka belajar keterampilan sosial dan empati. Ini juga bisa mengurangi perilaku tidak menyenangkan yang mungkin muncul pada fase “terrible two.”
Dengan berinteraksi dengan anak lain, mereka belajar berbagi, bergiliran, dan berkomunikasi dengan orang lain.
Ini bukan hanya mengajarkan mereka tentang keterampilan sosial, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk mengeksplorasi dunia di luar rumah dan merasa lebih terhubung dengan lingkungan mereka.