Mengenal Sistem Kapitalisme yang Menjangkiti Generasi Muda Melalui Media Sosial

Minggu 25-08-2024,21:02 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang mempengaruhi aktivitas ekonomi sehari-hari. Namun, seiring waktu, sistem ini juga mempengaruhi aspek lain di luar ekonomi, seperti cara kita bekerja, berkomunikasi, bahkan berpikir.

Contoh sederhananya, ketika membuka media sosial seperti TikTok atau Instagram, sering kita temui orang-orang yang memamerkan gaya hidup mewah—menggunakan mobil mahal, memiliki rumah bak istana, atau berlibur ke luar negeri. Dalam realitasnya, kapitalisme memanfaatkan popularitas mereka agar kita terdorong untuk mengikuti gaya hidup tertentu.

Sistem kapitalisme semacam ini sangat laku dan berhasil mengubah cara pandang masyarakat mengenai kebahagiaan dan kesuksesan. Tidak jarang, kita mendengar orang yang stres karena standar hidup yang mereka inginkan tidak tercapai, padahal mungkin target tersebut tidak realistis atau bahkan tidak penting bagi kehidupan mereka.

Semua yang kita lihat di media sosial sebenarnya adalah ilusi. Kita tidak mengetahui latar belakang kehidupan seseorang atau proses yang mereka lalui, namun semua itu dibungkus dalam konten yang seolah-olah menunjukkan mereka hidup susah dari nol.

Dalam kehidupan modern yang dipengaruhi oleh kapitalisme, aktivitas pertama yang sering dilakukan masyarakat saat bangun tidur adalah mengecek handphone untuk melihat notifikasi yang masuk. Tanpa disadari, hal ini membuat kita langsung bereaksi dan menjadi ketergantungan.

Ini sangat berbeda dengan kebiasaan di masa lalu, di mana orang mungkin memulai hari dengan membuat sarapan atau berbicara dengan keluarga.

BACA JUGA:Ini 3 Alasan Gen Z Harus Melek Politik, Simak Penjelasannya Yuk!

BACA JUGA:Gen Z Wajib Tahu! Paradoks Kegagalan Karena Menelan Terlalu Banyak Informasi

Kontrol kapitalisme saat ini tidak memerlukan banyak usaha, dengan hanya bermodalkan handphone dan internet, keputusan kita bisa dikendalikan. Mereka mengumpulkan data pribadi kita yang kemudian diolah untuk menyediakan apa yang kita butuhkan dan menentukan informasi apa yang kita akses.

Pengaruh kapitalisme bahkan merambah ke pendidikan, kesehatan, dan cara kita bekerja, membuat kita seolah-olah tidak memiliki pilihan lain. Dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak mental masyarakat. Pertanyaannya, seberapa dalam pengaruh kapitalisme ini sebenarnya? Kami akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana kapitalisme perlahan mengontrol hidup kita.

Jebakan Kapitalisme

Salah satu cara kapitalis untuk mengendalikan hidup kita adalah dengan menciptakan ketergantungan global terhadap kebutuhan utama kita, yaitu energi listrik.

Energi listrik saat ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan dasar seperti penerangan dan peralatan rumah tangga, tetapi juga telah menjadi tulang punggung berbagai teknologi, terutama kendaraan listrik yang kini semakin populer di masyarakat.

Sejak awal kemunculan teknologi ini, sudah mulai terlihat jebakan kapitalisme yang dirancang oleh tokoh-tokoh besar, salah satunya adalah Elon Musk.

Elon Musk memulai inovasinya melalui perusahaan bernama Tesla, yang diklaim sebagai kendaraan masa depan yang lebih ramah lingkungan, lebih hemat biaya, dan tentunya, perusahaan ini sangat fokus pada pengembangan kendaraan listrik.

Karena popularitas Tesla yang meningkat, hampir semua perusahaan otomotif di dunia berlomba-lomba memproduksi kendaraan listrik. Di Indonesia sendiri, kendaraan listrik kini sudah mulai menjamur di berbagai tempat.

Kategori :