Akui RLS Kabupaten Bogor Masih Rendah, Bupati Bogor Siapkan Blueprint Pendidikan

Bupati Bogor Rudy Susmanto saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Tegar Beriman, pada Jumat (2/5/2025). Foto: Regi--
RADAR JABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berupaya untuk meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang saat ini masih terbilang rendah, yaitu 8,39 tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka RLS Kabupaten Bogor pada tahun 2024 yaitu usia 8,39 tahun. Angka tersebut berada jauh di bawah angka Provinsi Jawa Barat yang tercatat 9,24 tahun, dan angka nasional 9,22 tahun.
Lima kecamatan di Kabupaten Bogor memiliki RLS terendah, yakni Kecamatan Pamijahan dengan RLS 7,33 tahun, Sukamakmur 7,30 tahun, Leuwisadeng 7,26 tahun, Ciseeng 7,26 tahun, dan Sukajaya 6,99 tahun.
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengakui, Kabupaten Bogor masih banuak memiliki kekurangan pada sektor pendidikan.
BACA JUGA:Pemkab Bandung Respons Efisiensi Belanja, Rp 59,8 Miliar Dialihkan ke Sektor Prioritas
BACA JUGA:Kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Siswa Nakal Masuk Barak Militer, Mendikdasmen: No Komen
"Memang banyak yang harus kami kejar dan kami selesaikan dari sisi infrastruktur pun kami akui masih banyak kekurangan," kata Rudy di Gedung Tegar Beriman, pada Jumat (2/5/2025).
Kendati begitu, Rudy membangun sistem pendidikan untuk meningkatkan RLS di wilayahnya yaitu, kejar paket yang terdapat di beberapa tempat dan pemetaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan tersebut akan diprioritaskan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor seperi wilayah Barat, Timur, Utara, dan Selatan.
"Kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, tidak hanya di pusat kota," ucap dia.
Ia menutur, pihaknya telah menyusun blueprint pendidikan dengan jangka waktu lima tahun ke depan untuk memajukan kualitas pendidikan di Kabupaten Bogor.
Salah satu isi dari blueprint itu, kata dia, membangun sekolah percontohan yang akan diterapkan pada tingkat SD dan SMP.
"Tahun ini, kami akan mulai dari sekolah dasar di Muara Beres. Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bagaimana standar sekolah percontohan, baik dari sisi infrastruktur maupun kualitas tenaga pendidiknya," ucap Rudy.
Nantinya, kurikulum pada sekolah percontohan berdasarkan kebijakan Kementerian Pendidikan dengan tambahan muatan lokal dari Kabupaten Bogor.
Sumber: