Disperdagin Kabupaten Bogor Terus Pantau Peredaran Minyakita di Setiap Pasar

Ilustrasi minyak goreng curah dalam botol-Mateus Andre-Freepik
RADAR JABAR - Disperdagin Kabupaten Bogor menyampaikan, akan terus memantau peredaran minyak goreng curah yang ada di pasar.
Kadisperdagin Arif Rahman menjelaskan, memulai kegiatan sidak ke pasar sebelum bulan Ramadan berlangsung. Menurutnya, minyak curah yang beredar berkisar Rp 17 Ribu.
"Kita terus pantau terkait peredaran minyak kita karena kita juga ada sidak pasar, kemarin sebelum puasa kita sidak ke Pasar Leuwiliang dengan pa wabup," kata Arif saat ditemui, pada Senin (10/3/2025).
"Dan memang harga dipasaran ini bisa mencapi angka 17 Ribu karena tergantung pasokan," sambungnya.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sebut Pengurangan Volume Minyakita sebagai Kejahatan Terstruktur
BACA JUGA:Polres Bogor Bongkar Minyakita Disunat, Tersangka Raup Untung 600 Juta
Kata Arif, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog untuk pasokan minyak curah yang ada di Kabupaten Bogor.
"Dan memang koordinasi kita dengan bulog masukan untuk minyak kabupaten bogor belum masuk dari minyak kita dari pemerintah mestinya belum turun," kata dia.
Menurutnya, minyak curah merk Minyakita yang beredar merupakan stok dari tahun 2024 lalu. Ia menutur, adanya kelangkaan akibat stok yang belum turun menyebabkan melambungnya harga jual.
"Minyakita itu yang tersisa di tahun kemarin yang tidak terjual masih berada di pasar dan itu menjadi kelangkaan barang dan harganya jadi tinggi," ucapnya.
BACA JUGA:Pemkab Bogor Segera Bangun Jalan Alternatif Leuwiliang-Rancabungur
Padahal, sambungnya, pihak Disperdagin sudah memasang spanduk pada setiap pasar bahwa harga jual Minyakita tidak boleh melampaui HET Rp 15.700.
Sumber: