PBB Mengutuk Serangan Israel di Yaman dan Menyerukan Perlindungan Warga Sipil
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam peningkatan ketegangan antara Yaman dan Israel, termasuk serangan udara Israel di Bandara Internasional Sana’a, Yaman.--ANTARA/foto-Anadolu/py
RADAR JABAR - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam meningkatnya ketegangan antara Yaman dan Israel, termasuk serangan udara yang menargetkan Bandara Internasional Sana'a, Yaman. Guterres juga mengingatkan pentingnya melindungi warga sipil dan pekerja kemanusiaan di tengah konflik ini, sebagaimana tercantum dalam pernyataan resmi kantor Sekretaris Jenderal PBB.
Pada hari Kamis (26/12), sumber pemerintah lokal di Yaman melaporkan kepada RIA Novosti bahwa Bandara Internasional Sana’a, Pangkalan Udara al-Daylami, dan beberapa wilayah di Provinsi Hudaydah menjadi sasaran serangan Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka telah menyerang berbagai target di Yaman.
Selain itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan bahwa serangan udara Israel merusak bangunan yang hanya berjarak beberapa meter dari pesawat yang ia tumpangi bersama delegasi PBB.
Guterres mengutuk eskalasi ketegangan yang terjadi antara Yaman dan Israel, dan menyatakan keprihatinannya terhadap serangan udara Israel di Bandara Internasional Sana’a, pelabuhan Laut Merah, serta pembangkit listrik di Yaman.
BACA JUGA:Warga Thailand Memperingati 20 Tahun Bencana Tsunami Samudera Hindia
BACA JUGA:Spekulasi Penembakan Jatuh Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan
"Sekretaris Jenderal mengutuk eskalasi antara Yaman dan Israel. Serangan udara Israel hari ini di Bandara Internasional Sana’a, pelabuhan Laut Merah, dan pembangkit listrik di Yaman sangat mengkhawatirkan," tulis pernyataan kantor Guterres, pada Kamis (27/12).
Menurut pernyataan resmi, serangan tersebut menyebabkan banyak korban, termasuk tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
"Serangan udara tersebut dilaporkan menyebabkan banyak korban, termasuk setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka," tambah pernyataan tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB menekankan bahwa serangan udara terhadap pelabuhan Laut Merah dan Bandara Sana’a dapat mengancam operasi kemanusiaan di kawasan tersebut. Guterres mengingatkan bahwa perlindungan terhadap warga sipil dan infrastruktur sangat penting, dan pekerja kemanusiaan seharusnya tidak menjadi sasaran serangan.
Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan antara kelompok Houthi di Yaman, yang juga dikenal sebagai Ansar Allah, dan Israel semakin meningkat. Setiap hari, kelompok Houthi meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) ke wilayah Israel sebagai respons atas serangan bom Israel di Yaman.*
Sumber: antara