Dubes AS Sebut Investasi di Indonesia Berkontribusi pada Dampak Ekonomi Senilai 130 Miliar Dolar AS
![Dubes AS Sebut Investasi di Indonesia Berkontribusi pada Dampak Ekonomi Senilai 130 Miliar Dolar AS](https://radarjabar.disway.id/upload/95d2e73a4c0159b28a142fe61cde8183.jpeg)
Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir menyampaikan sambutannya dalam agenda 12th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa (26/11/2024).--ANTARA/Nabil Ihsan
RADAR JABAR - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, mengungkapkan bahwa investasi AS di Indonesia selama periode 2014–2023, sebesar 67 miliar dolar AS (Rp1,06 kuadriliun), telah menciptakan dampak ekonomi mencapai 130 miliar dolar AS (Rp2,07 kuadriliun).
“Dampak ekonomi sebesar 130 miliar dolar AS tersebut menunjukkan hubungan langsung antara investasi sektor swasta yang berkualitas tinggi dan transparan dengan kemakmuran ekonomi Indonesia yang terus berkembang,” ujar Lakhdhir dalam acara "12th US-Indonesia Investment Summit" di Jakarta, Selasa (26/11).
Pernyataan tersebut didasarkan pada Laporan Investasi AS di Indonesia tahun 2024 yang bertajuk "US Investment: A Partner in Innovation for Indonesia", yang disusun oleh Kamar Dagang Amerika Serikat dan AmCham Indonesia.
Dubes Lakhdhir menjelaskan bahwa dampak ekonomi tersebut dihasilkan dari investasi yang tidak hanya menyuntikkan modal, tetapi juga mengutamakan transparansi, mempekerjakan tenaga kerja lokal, serta mematuhi regulasi Indonesia. Ia optimistis hubungan ekonomi Indonesia-AS akan semakin kuat di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA:Liga Arab Kecam Tindakan Israel dan Peringatkan Ancaman Perang Regional
BACA JUGA:Indonesia Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Selain itu, Lakhdhir menegaskan komitmen AS dalam mendukung aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Direktur Pelaksana AmCham Indonesia, Lydia Ruddy, menyatakan bahwa AS berkomitmen untuk mendukung perekonomian Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi dan berteknologi canggih. Ia menambahkan bahwa fokus investasi AS kini meluas ke sektor kesehatan dan inovasi digital untuk masa depan.
“Seiring perkembangan Indonesia, investasi kami juga terus berkembang dengan fokus yang semakin besar pada sektor seperti kesehatan dan inovasi digital di masa depan,” ujarnya.
Laporan tersebut juga mengidentifikasi peluang dalam transisi energi terbarukan, pengembangan sumber daya manusia melalui reformasi pendidikan, serta kolaborasi sektor swasta. Namun, masih ada tantangan signifikan seperti birokrasi yang kompleks dan isu regulasi dalam menciptakan iklim investasi yang berkelanjutan.
Angka 67 miliar dolar AS yang tercatat dalam laporan lebih besar dibanding data resmi pemerintah Indonesia, karena mencakup semua sektor investasi serta aktivitas merger dan akuisisi perusahaan AS di Indonesia.
Sumber: antara