10 Kekurangan Smartphone Android Dibandingkan Produk Apple
Kekurangan Smartphone Android-Ist-
RADAR JABAR – Terdapat sejumlah kekurangan smartphone Android yang kerap membuat penggunanya terganggu.
Beberapa hal dan praktik yang dilakukan oleh merek smartphone Android ini bahkan sangat merugikan dari segi efesiensi waktu dan kinerja perangkat.
Kekurangan SmartpHone Android
Pada kesempatan ini, saya akan membagikan 10 kekurangan Android jika dibandingkan dengan produk Apple.
1. Inject Iklan ke dalam Sistem Operasi (OS)
Hal pertama yang sangat kami tidak suka adalah ketika iklan disisipkan langsung ke dalam sistem operasinya. Beberapa merek memang sengaja menanamkan iklan di dalam platform OS mereka, mungkin dengan alasan untuk mensubsidi harga agar harga jual lebih murah, atau untuk memperoleh pendapatan tambahan dari pengguna.
Namun, menurut saya, menanamkan iklan langsung ke dalam platform OS sangat mengganggu pengalaman saat menggunakan smartphone tersebut. Bayangkan, beberapa merek menanamkan iklan di panel notifikasi.
Misalnya, saat saya menggunakan smartphone Samsung, terkadang saya mendapatkan banner iklan di panel notifikasi ketika mereka merilis perangkat baru. Ada juga yang menanamkan iklan di panel widget, baik dalam bentuk banner atau rekomendasi aplikasi, serta ada pula yang menampilkan iklan di layar kunci. Semua ini cukup mengganggu.
2. Inject Iklan pada Aplikasi Utama
Selain di OS, beberapa merek juga menanamkan iklan pada aplikasi bawaan (first party apps). Contohnya, pada perangkat Xiaomi, sering kali muncul iklan di aplikasi pemutar musik, pemutar video, atau bahkan ketika membuka file manager, kadang muncul halaman iklan besar.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Tablet Android Terbaik Sepanjang Tahun 2024
BACA JUGA:6 Rekomendasi Game Anime Populer Terbaik untuk Dimainkan di Android, Super Seru!
Banyak merek lain juga menanamkan iklan di App Store bawaan mereka. Biasanya, selain Play Store, tiap merek memiliki App Store masing-masing, dan di sana iklan sering kali muncul secara masif, baik ketika baru membuka aplikasi maupun di halaman toko itu sendiri.
Bahkan, pada awal pengaturan perangkat, sering kali ada permintaan untuk menginstal beberapa aplikasi tertentu dari App Store mereka. Sebenarnya, kita sudah terbiasa melihat iklan di aplikasi, situs web, atau media sosial seperti YouTube, terutama untuk hal-hal yang bisa dinikmati secara gratis, yang didukung oleh iklan.
Namun, penanaman iklan di OS atau aplikasi bawaan smartphone yang sudah kita beli terasa kurang nyaman, terutama pada aplikasi bawaan yang seharusnya bebas dari iklan, seperti pemutar musik, pemutar video, atau file manager. Lebih mengganggu lagi jika iklan-iklan ini juga disisipkan pada lini smartphone flagship atau perangkat mid-range yang harganya tidak murah. Rasanya, hal ini sedikit berlebihan.
3. Bloatware yang Berlebihan
Banyaknya bloatware yang ditanamkan oleh beberapa merek ke dalam smartphone menjadi salah satu masalah. Beberapa merek bahkan menanamkan aplikasi-aplikasi bloatware dengan izin akses penuh, seperti akses ke kontak dan data lainnya.
Hal ini dapat dipahami karena aplikasi lokal seringkali menjadi syarat untuk memenuhi perhitungan TKDN atau adanya kerja sama dengan pihak penyedia aplikasi. Namun, karena jumlahnya yang terlalu banyak atau jenis aplikasi yang terkadang tidak relevan, seperti aplikasi kredit atau pinjaman online dengan izin penuh, ini menjadi cukup mengganggu bagi pengguna.
Sumber: