Ganesha Operation Berikan Penghargaan kepada Ilmuwan Top 2 Persen Dunia
Ganesha Operation Berikan Penghargaan kepada Ilmuwan Top 2 Persen Dunia--(Sumber Gambar: BAS/Jabar Ekspress)
Dalam wawancara khusus, Prof. Bob menjelaskan, pentingnya penghargaan ini bagi keluarga besar Ganesha Operation.
BACA JUGA:Pemkab Bogor Borong Dua Penghargaan Bergengsi di Humas Jabar Award 2024
BACA JUGA:Digelar UGM dan Kemenkominfo, Pemkab Bandung Raih Penghargaan GM-DTGI Award 2024
"Orang Indonesia adalah orang yang luar biasa karena ternyata anak bangsa bisa jadi 2 persen terbaik dari mereka yang ada di dunia dalam hal pendidikan, dan salah satunya adalah pengajar di Ganesha Operation," ujar Prof Bob.
Menurut Prof Bob, penghargaan ini bukan hanya bentuk pengakuan, tetapi juga motivasi bagi seluruh tim untuk terus memberikan yang terbaik.
"Acara ini menjadi bagian dari tradisi panjang GO dalam merayakan keberhasilan dan dedikasi para pengajar," bebernya.
Penghargaan juga diberikan kepada tiga alumni berprestasi, di antaranya Prof. apt. Nasrul Wathoni, Ph.D., yang juga masuk dalam daftar World's TOP 2% Scientist 2024 seperti Prof. Muchtaridi.
Selain itu dua alumni lain adalah Dr. Ir. Kevin Marojahan Banjar Nahor, S.T., M.T., yang meraih Best Paper Award dari Curtin University serta Rizky Ramadhan Sayyid Zenyda yang memenangkan Olimpiade Lupus Indonesia.
Prestasi mereka tidak hanya membawa nama baik GO, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Salah satu kekuatan utama Ganesha Operation terletak pada pendekatan scientific-based yang menjadi dasar seluruh programnya.
Banyaknya akademisi dan ilmuwan di GO, termasuk Guru Besar dari berbagai universitas terkemuka, memastikan bahwa setiap metode pengajaran dan inovasi berbasis pada data dan penelitian terkini,
"Ganesha Operation tidak hanya fokus pada hasil akademik, tetapi juga pada proses yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Hal ini menjadi ciri khas Ganesha Operation yang terus kami pertahankan," imbuhnya.
Acara Ganesha Operation Award 2024 menjadi bukti nyata dedikasi GO dalam membangun budaya pendidikan yang kompetitif dan berbasis ilmiah.
Sumber: