Xi Jinping Berhasil Angkat 800 Juta Warganya dari Kemiskinan

Xi Jinping Berhasil Angkat 800 Juta Warganya dari Kemiskinan

Presiden China Xi Jinping --Antaranews.com

Program ini juga dirancang agar daerah yang lebih makmur dapat berbagi sumber daya, pengalaman, dan teknologi dengan daerah yang masih membutuhkan dukungan untuk berkembang lebih pesat.

"Saya telah bekerja dari tingkat desa hingga kabupaten, kota, provinsi dan pusat. Pengentasan kemiskinan selalu menjadi prioritas dan tugas utama yang ingin saya selesaikan," tambah Presiden Xi.

Kisah Tiongkok, menurut Presiden Xi Jinping, merupakan bukti nyata bahwa negara-negara berkembang memiliki potensi untuk memberantas kemiskinan. Ia menegaskan bahwa bahkan burung yang tampak lebih lemah sekalipun dapat memulai perjalanan lebih awal dan mampu terbang tinggi. Hal ini dapat terwujud jika didukung oleh daya tahan yang kuat, ketekunan yang tiada henti, serta semangat juang yang tinggi.

"Jika China dapat melakukannya, negara-negara berkembang lainnya juga dapat melakukannya. Inilah yang disebut perjuangan China melawan kemiskinan kepada dunia," kata Presiden Xi.

Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa Tiongkok akan terus berperan sebagai bagian tak terpisahkan dari kelompok negara-negara Global Selatan. Ia menekankan bahwa Tiongkok akan tetap menjadi mitra jangka panjang yang dapat dipercaya bagi negara-negara berkembang di seluruh dunia.

Selain itu, Tiongkok juga akan berperan aktif sebagai penggerak dan pelaku utama dalam mendukung berbagai inisiatif pembangunan global.

"Sekuntum bunga tidak akan menghasilkan musim semi. China ingin melihat seratus bunga mekar penuh dan akan berjalan beriringan dengan negara-negara berkembang lainnya menuju modernisasi," tambah Presiden Xi.

Presiden Xi Jinping kemudian mengumumkan delapan langkah yang akan diambil oleh Tiongkok untuk mendukung pembangunan global.

Langkah pertama adalah melanjutkan kerja sama melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI), yang selama ini dianggap sebagai program unggulan dengan fokus pada pembangunan infrastruktur.

"Selain menambahkan jendela pembiayaan sebesar 700 miliar yuan dan suntikan tambahan 80 miliar yuan ke Dana Jalur Sutra, China terus maju dengan pengembangan jaringan konektivitas 'Belt and Road' multidimensi, yang dipimpin oleh pembangunan 'Green Silk Road' dan akan memberdayakan 'Digital Silk Road'," ungkap Presiden Xi.

Kedua, China fokus pada penerapan Prakarsa Pembangunan Global atau Global Development Initiative (GDI). Inisiatif ini menunjukkan komitmen China untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai belahan dunia. Hingga saat ini, lebih dari 1.100 proyek pembangunan telah diluncurkan dalam kerangka inisiatif tersebut.

Sebagai bagian dari upaya ini, China juga tengah membangun pusat penelitian khusus untuk negara-negara Global South. Pusat penelitian ini dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan bersama, yaitu memperkuat kerja sama internasional di antara negara-negara berkembang.

Lebih lanjut, perwakilan China menegaskan bahwa dana pembangunan senilai 20 miliar dolar Amerika Serikat akan terus dikelola secara optimal. Dana ini dirancang untuk membantu negara-negara berkembang dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Dukungan tersebut mencakup penguatan upaya pengurangan kemiskinan, peningkatan ketahanan pangan, serta pengembangan ekonomi digital.

"Ketiga, mendukung pembangunan di Afrika. Pada KTT Forum Kerja Sama China-Afrika pada September tahun ini, saya meluncurkan 10 aksi kemitraan untuk bekerja sama dengan Afrika guna memajukan modernisasi selama 3 tahun ke depan dan komitmen dukungan finansial sebesar 360 miliar yuan," tuturnya.

Sumber: