Polisi Kerahkan 1.270 Personel untuk Amankan Aksi Ribuan Buruh di Kawasan Patung Kuda

Polisi Kerahkan 1.270 Personel untuk Amankan Aksi Ribuan Buruh di Kawasan Patung Kuda

Polisi Kerahkan 1.270 Personel untuk Amankan Aksi Ribuan Buruh di Kawasan Patung Kuda --(Sumber Gambar : Antara)

RADAR JABAR  - Sebanyak 1.270 personel gabungan dikerahkan oleh Kepolisian guna mengamankan unjuk rasa ribuan buruh di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi ini dipusatkan di sekitar Monumen Nasional (Monas), Istana Negara, dan beberapa lokasi sekitarnya.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, mengatakan bahwa personel yang diturunkan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah DKI Jakarta, dan instansi terkait lainnya.

"Kami melibatkan sejumlah 1.270 personel gabungan untuk menjaga keamanan selama aksi elemen masyarakat dan buruh berlangsung," ungkap Susatyo di Jakarta pada Kamis (24/10/2024).

Personel keamanan akan disebar di beberapa titik strategis, seperti Bundaran Patung Kuda hingga depan Istana Negara. Tujuan utama dari penempatan personel ini adalah mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan Istana Negara dan menjaga situasi agar tetap kondusif.

 

BACA JUGA:Kegiatan Pengamanan Prabowo di Hambalang Berjalan Lancar: Kolaborasi TNI dan Pemda

BACA JUGA:5.614 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan Pelantikan DPR RI 2024-2029

 

Susatyo menegaskan, pengamanan dilakukan dengan pendekatan yang persuasif, mengutamakan negosiasi dan pelayanan yang humanis.

Personel diimbau agar tidak terprovokasi dan tidak memprovokasi massa aksi. Selain itu, rekayasa arus lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa akan bersifat situasional, bergantung pada perkembangan massa di lapangan.

"Jika jumlah massa tidak terlalu banyak, lalu lintas akan tetap normal. Namun, bila eskalasi meningkat, arus lalu lintas akan dialihkan," jelas Susatyo.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh peserta aksi, terutama para koordinator lapangan dan orator, untuk menyampaikan tuntutan dengan santun dan tidak memprovokasi massa. "Unjuk rasa dengan damai, tanpa kekerasan, dan hargai pengguna jalan lainnya," imbuhnya.

 

Sumber: beranda antara