5 Alasan Paling Umum Seseorang Melakukan Ghosting

5 Alasan Paling Umum Seseorang Melakukan Ghosting

5 Alasan Paling Umum Seseorang Melakukan Ghosting--Pixabay

Alasan lain yang sering kali menyebabkan ghosting adalah hilangnya ketertarikan. Dalam hubungan, terutama yang baru dimulai, perasaan dan ketertarikan bisa berubah dengan cepat.

Seseorang yang awalnya tampak tertarik bisa tiba-tiba merasa bosan, tidak nyaman, atau menyadari bahwa mereka tidak memiliki kecocokan dengan orang lain.

Alih-alih memberi tahu secara langsung bahwa mereka tidak lagi tertarik, beberapa orang memilih jalan keluar yang lebih mudah dengan berhenti berkomunikasi.

Mereka mungkin merasa bahwa memberitahu hal ini secara langsung akan menyebabkan drama atau perasaan tidak nyaman, sehingga ghosting tampak sebagai solusi cepat tanpa konfrontasi emosional.

 

3. Merasa Overwhelmed atau Stres

Tekanan hidup seperti masalah pekerjaan, keluarga, atau kesehatan mental dapat membuat seseorang merasa overwhelmed (kewalahan).

Ketika seseorang berada di bawah tekanan, mereka mungkin merasa tidak mampu mengatasi hubungan atau komunikasi dengan orang lain.

Dalam situasi ini, melakukan ghosting mungkin bukan karena niat jahat, tetapi lebih karena mereka tidak memiliki energi emosional untuk melanjutkan hubungan.

Ketika seseorang merasa stres atau kewalahan, mereka mungkin memilih untuk menarik diri dari hubungan dan komunikasi tanpa memberikan penjelasan, karena hal tersebut terasa seperti beban tambahan.

 

BACA JUGA:Viral Istilah Baru Dalam Hubungan, Benching, Apa Artinya?, Yang Pasti Lebih Parah dari Ghosting

 

4. Ketakutan akan Komitmen

Bagi beberapa orang, hubungan yang berkembang menuju arah yang lebih serius bisa menimbulkan ketakutan.

Mereka mungkin merasa cemas dengan komitmen atau tanggung jawab yang datang seiring dengan hubungan yang semakin dekat. Saat hubungan mulai bergerak ke arah yang lebih dalam, ketakutan akan kehilangan kebebasan atau tekanan untuk berkomitmen bisa membuat seseorang mundur dan melakukan ghosting.

Seseorang yang takut akan komitmen cenderung menarik diri secara tiba-tiba daripada harus menjelaskan ketakutan atau kekhawatiran mereka, karena mereka mungkin merasa lebih mudah untuk menghilang daripada menghadapi percakapan yang berat.

Sumber: