Rumania Setujui Pendanaan Pelatihan Pilot Ukraina untuk Pesawat F-16 di Pangkalan Udara Feteti
Ilustrasi pesawat tempur-Wirestock-Freepik
RADAR JABAR - Pemerintah Rumania menyetujui resolusi untuk mendanai pelatihan personel militer Ukraina dalam mengoperasikan pesawat tempur F-16 di Pangkalan Udara Feteti. Pengumuman tersebut disampaikan oleh juru bicara kabinet, Mihai Constantin, pada Rabu (16/10) di Bukares.
Resolusi ini mengatur prosedur hukum dan penyediaan sarana yang diperlukan untuk pelatihan tersebut, sebagai bagian dari dukungan Rumania terhadap Ukraina di tingkat NATO dan Uni Eropa.
"Resolusi yang diadopsi dalam waktu singkat itu mencakup persetujuan prosedur hukum dan penyediaan kondisi yang diperlukan, termasuk pendanaan, untuk pelatihan pilot Ukraina yang akan mengoperasikan F-16 di Pangkalan Udara Feteti," kata Constantin seperti dilaporkan oleh media Gandul (Thought).
"Sekaligus, Rumania berkontribusi menyediakan keahlian yang diperlukan bagi personel Ukraina dalam pengoperasian, pemeliharaan, dan dukungan pesawat tempur F-16," tambahnya.
BACA JUGA:Krisis Kemanusiaan di Kamp Jabalia: 200.000 Warga Palestina Terjebak di Tengah Serangan Israel
BACA JUGA:Sebelum Meninggal Liam Payne Diduga Depresi Sampai Ancam Mantan Pacar
Presiden Rumania Klaus Iohannis sebelumnya telah menyatakan dukungan negaranya untuk pelatihan pilot Ukraina pada April lalu. Selain menyediakan fasilitas pelatihan, Rumania juga akan memberikan keahlian dalam pengoperasian, pemeliharaan, dan dukungan pesawat F-16.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen yang ditandatangani oleh beberapa negara NATO, termasuk Rumania, pada KTT NATO di Vilnius. Selain pelatihan pilot, parlemen Rumania juga menyetujui pembentukan pusat pelatihan bagi marinir Ukraina pada Oktober lalu.
Di sisi lain, Rusia mengkhawatirkan aktivitas NATO yang meningkat di dekat perbatasannya. Moskow telah memperingatkan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina akan dianggap sebagai target sah oleh Rusia, yang telah melakukan operasi militer di Ukraina sejak Februari 2022, dengan tujuan melindungi wilayah Donbas dan memastikan keamanan Rusia.
Sumber: antara