Pesantren Kilat, Bupati Bandung: Sekdes Jadi Motor Penggerak Perubahan dan Inovasi di Tingkat Desa

Pesantren Kilat, Bupati Bandung: Sekdes Jadi Motor Penggerak Perubahan dan Inovasi di Tingkat Desa

, Bupati Bandung Sekdes Jadi Motor Penggerak Perubahan dan Inovasi di Tingkat Desa --(Sumber Gambar : Istimewa/Ysp Radar Jabar )

BACA JUGA:Paslon Kang DS dan Ali Syakieb Sengaja Daftar ke KPU Kabupaten Bandung di Hari Terakhir, Ini Alasannya

 

Hal ini, kata ia, untuk mengoptimalkan tata kelola pemerintahan melalui birokrasi yang profesional, dan tata kehidupan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan.

"Saat ini kita tengah berada di zaman yang penuh dengan perubahan cepat di berbagai aspek, baik sosial, ekonomi, politik, maupun teknologi," ujarnya.

Sebagai sekretaris desa, papar Kang DS mengungkapkan mereka memiliki peran yang sangat strategis di dalam mendukung tata kelola pemerintahan desa, yang notabene menjadikan ujung tombak pembangunan di tingkat akar rumput. 

"Sekretaris desa sering kali menjadi pusat pengaduan masyarkat terkait layanan administrasi desa. Fenomena yang muncul adalah meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap layanan publik, sementara kemampuan pelayanan sering kali terbatas," imbuhnya.

Untuk itu, Kang DS berharap pesantren kilat ini bisa memotivasi bagi para sekretaris desa untuk tetap bekerja sepenuh hati, peka terhadap aduan dan menggunakan hati nurani dalam mengabdi untuk masyarakat. 

"Dalam konteks menuju Indonesia Emas 2045, kita berharap Indonesia menjadi negara maju dengan ekonomi yang kuat dan masyarakat yang sejahtera, peran sekretaris desa menjadi semakin penting," tuturnya.

Kang DS menyebutkan, sekretaris desa (sekdes) bukan hanya sekedar pelaksana administrasi pemerintahan desa, tetapi juga menjadi penggerak perubahan dan inovasi di tingkat desa.

"Sekdes motor penggerak yang akan membawa desa ke arah yang lebih baik, seiring dengan tuntutan zaman yang semakin komplek," harapnya. 

Kang DS juga berharap para peserta pesantren kilat dapat menyerap berbagai ilmu yang disampaikan dengan sebaik-baiknya. 

"Penguatan kapasitas spiritual, moral, dan intelektual menjadi pondasi penting bagi setiap aparatur desa untuk melaksanakan akan tugas dengan amanah, jujur, dan profesional," katanya.

Selain itu, pihaknya juga berharap kepada para sekdes mampu mengaplikasikan nilai-nilai keagamaan dalam setiap aspek pekerjaan, agar tercipta pemerintahan desa yang transparan, bersih, dan melayani masyarakat dengan baik.

Lebih lanjut Kang DS berharap para sekdes mampu memanfaatkan teknologi digital yang semakin canggih dalam mendukung tata kelola pemerintahan desa. Pemerintah saat ini sedang gencar mendorong digitalisasi pelayanan publik di desa agar masyarakat dapat menikmati pelayanan yang cepat, mudah dan transparan.

"Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah pusat atau provinsi saja,  tetapi harus melibatkan seluruh elemen bangsa, termasuk di level desa," tuturnya.

Sumber: