Tidak Selamanya Indah, Ini 10 Fakta Kehidupan di Australia
10 Fakta Kehidupan di Australia di Australia-Ilustrasi/Unsplash-
BACA JUGA:Kemendag Catat Perdagangan 2022 Indonesia-Australia USD 2,79 Miliar
Australia dikenal dengan cuaca yang ekstrem, termasuk musim panas yang sangat panas, badai petir yang kuat, dan musim kebakaran hutan yang berbahaya. Pada musim panas 2019 hingga 2020, Australia mengalami kebakaran hutan besar-besaran yang dikenal sebagai Black Summer.
Kebakaran ini menghancurkan lebih dari 18 juta hektar lahan, membunuh miliaran hewan, dan menewaskan 33 orang. Pemerintah Australia menghadapi kritik atas respon yang lambat terhadap krisis ini dan penolakannya untuk mengambil tindakan lebih tegas terhadap perubahan iklim, yang dianggap sebagai penyebab utama kebakaran tersebut.
Meski dikritik atas respon lambatnya terhadap bencana kebakaran, Australia adalah negara dengan salah satu angkatan bersenjata paling modern di kawasan Asia Pasifik.
6. Mempunyai Angkatan Bersenjata yang Kuat
Australia memiliki angkatan bersenjata yang modern dan berteknologi tinggi, dengan investasi signifikan dalam pertahanan udara, laut, dan darat. Negara ini juga merupakan sekutu penting dalam berbagai aliansi militer internasional, seperti ANZUS dengan Amerika Serikat dan Selandia Baru.
7. Biaya Hidup Mahal
Meskipun Australia memiliki banyak keunggulan, seperti kualitas hidup yang tinggi, stabilitas ekonomi, dan keindahan alam, ada beberapa aspek yang mungkin dianggap kurang menyenangkan oleh sebagian orang. Salah satunya adalah biaya hidup yang tinggi.
Di kota-kota besar seperti Sydney dan Melbourne, harga properti sangat mahal. Pada tahun 2023, harga median rumah di Sydney berkisar antara 1 juta hingga 1,5 juta dolar Australia, atau sekitar 10 hingga 15 miliar rupiah.
Bagi mereka yang tidak mampu membeli, menyewa properti menjadi alternatif umum, namun harga sewanya juga bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis properti. Misalnya, di Sydney dan Melbourne, biaya sewa untuk apartemen dua kamar tidur bisa berkisar antara 500 hingga 700 dolar Australia per minggu, atau lebih dari 5 juta rupiah per minggunya.
BACA JUGA:Australia Hentikan Kiprah Sensasional Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
BACA JUGA:6 Kuliner Australia dengan Kelezatan Makanan Khas dan Rasa Berkualitas
Selain itu, harga makanan, transportasi, dan barang-barang konsumsi juga relatif tinggi dibandingkan dengan banyak negara lain, terutama jika dibandingkan dengan Indonesia.
8. Kesenjangan Sosial Tinggi
Kesenjangan antara kelompok berpenghasilan tinggi dan rendah di Australia juga signifikan. Di negara ini, wanita umumnya memperoleh pendapatan yang lebih rendah dibandingkan pria untuk pekerjaan yang sama.
Wanita juga kurang terwakili dalam posisi kepemimpinan dan manajerial, baik di sektor publik maupun swasta, yang mencerminkan ketimpangan dalam kesempatan karir dan penghasilan. Kesenjangan upah gender ini masih menjadi masalah, meskipun sudah ada undang-undang yang bertujuan untuk mengatasinya.
Banyak pekerja di Australia juga menghadapi stagnasi upah, yang memperburuk kesenjangan pendapatan. Meskipun Australia adalah salah satu negara terkaya di dunia, sekitar 13% populasinya hidup di bawah garis kemiskinan. Kelompok yang paling rentan termasuk keluarga berpenghasilan rendah, orang tua tunggal, pensiunan, dan penduduk asli seperti suku Aborigin.
Banyak rumah tangga berpenghasilan rendah di Australia bergantung pada bantuan sosial. Meskipun bantuan ini membantu, sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, terutama di kota-kota dengan biaya hidup yang tinggi.
9. Rasisme Masih Tinggi
Sumber: