Lonjakan Dukungan AfD di Pemilu Negara Bagian Jerman Picu Kekhawatiran Warga Keturunan Turki
Jajak pendapat lembaga penyiaran publik ARD pada Minggu (1/9) mendapati hasil bahwa untuk pertama kalinya, partai sayap kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD), diprediksi akan memenangkan pemilu negara bagian Jerman.--ANTARA/Anadolu/PY
RADAR JABAR - Rekor dukungan yang diterima oleh partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) dalam pemilihan negara bagian telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Jerman keturunan Turki. Pada pemilu 1 September, AfD menjadi partai dengan perolehan suara tertinggi di negara bagian Thuringia dan Saxony.
Lonjakan ini membuat komunitas Turki, yang merupakan kelompok imigran terbesar di Jerman, merasa cemas. Mereka khawatir jika AfD memperoleh lebih banyak kekuasaan di tingkat federal, hal ini bisa memicu peningkatan xenofobia dan diskriminasi terhadap orang asing.
"Tentu saja, mengkhawatirkan ketika partai sayap kanan memperoleh 30% atau lebih suara di Jerman," ujar Hayrettin Kurt, warga Cologne.
Ia menambahkan, meningkatnya dukungan bagi partai sayap kanan mengingatkan akan Perang Dunia Kedua dan membuat masa depan orang asing di Jerman terlihat suram.
BACA JUGA: Venezuela Kutuk Penyitaan Pesawat Kepresidenan oleh Amerika Serikat sebagai 'Pembajakan'
BACA JUGA:Kazakhstan Akan Gelar Referendum untuk Memutuskan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
"Ketika kita mengingat Perang Dunia Kedua, sungguh menakutkan bahwa negara seperti Jerman memiliki tingkat dukungan yang begitu tinggi untuk partai sayap kanan." tambahnya.
Kurt juga menambahkan bila AfD berkuasa berkemungkinan untuk memulangkan warga asing dalam jumlah besar
"Di masa mendatang, mereka akan mencoba memulangkan orang asing dalam jumlah besar," ujar Kurt.
"Mereka akan mencoba memulangkan pencari suaka. Xenofobia tentu akan meningkat. Pengucilan akan meningkat. Kehidupan sehari-hari akan menjadi lebih sulit bagi orang asing." tambahnya.
Ali Nesanir, pengelola kios di Cologne, juga menyuarakan kecemasan yang sama, khawatir bahwa AfD akan mendapatkan mayoritas di parlemen, yang menurutnya akan berdampak buruk bagi imigran.
BACA JUGA:Trump Sebut Menjalin Hubungan Baik dengan Korea Utara dan Rusia adalah
BACA JUGA:Pejabat PBB Kritik Israel yang Katakan Serangannya sebagai Upaya Pembelaan Diri
"Kenaikan angka pemilih ini sangat mengkhawatirkan kami. Kekhawatiran saya adalah bahwa pada tingkat ini, AfD akan memasuki parlemen dan memperoleh suara mayoritas. Ini akan sangat buruk bagi kami, orang asing." katanya.
Sumber: antara