Trump Sebut Menjalin Hubungan Baik dengan Korea Utara dan Rusia adalah
Dalam pemilihan presiden ke-60 Amerika Serikat (AS) yang akan digelar pada 5 November 2024, terjadi persaingan sengit antara calon presiden dari Demokrat Kamala Harris dan Republik Donald Trump. --ANTARA/Anadolu/PY
RADAR JABAR - Calon presiden dari Partai Republik sekaligus mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa "menjalin hubungan baik" dengan Korea Utara dan Rusia merupakan "hal yang positif."
Dalam kampanyenya di Pennsylvania pada Jumat (30/8), Trump menanggapi pernyataan calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, yang menyatakan bahwa dirinya berbeda dengan Trump yang menjalin hubungan dengan para diktator.
"Saya berteman baik dengan Kim Jong-un dari Korea Utara. Ingat, saya pernah berjalan ke sana... orang pertama yang pernah berjalan ke sana dari negara ini," ujar Trump.
"Kami juga melihat kemampuan nuklirnya. Kemampuan itu sangat penting... Anda tahu, bergaul adalah hal yang baik. Itu bukan hal yang buruk," lanjutnya.
BACA JUGA:Pejabat PBB Kritik Israel yang Katakan Serangannya sebagai Upaya Pembelaan Diri
BACA JUGA:Operasi Militer Israel Memaksa Pengungsian Keluarga Palestina dari Jenin Timur
Trump kemudian menyebut pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, pada tahun 2019 di zona demiliterisasi dengan Korea Selatan, serta menegaskan bahwa ia sempat memasuki wilayah Korea Utara saat kunjungannya.
Sebelumnya, pernyataan ini disampaikan setelah Kamala Harris menerima pencalonannya sebagai Wakil Presiden dalam pidato di Chicago pada 23 Agustus, di mana Harris mengkritik Trump yang sering membanggakan hubungan pribadinya dengan Kim Jong-un, dan menyatakan bahwa ia tidak akan "berkomplot dengan tiran dan diktator seperti Kim Jong-un yang mendukung Trump".*
Sumber: antara