Hidup Mulai Terasa Membosankan? Ketahui 4 Cara Mengatasi Kebosanan dalam Hidup

Hidup Mulai Terasa Membosankan? Ketahui 4 Cara Mengatasi Kebosanan dalam Hidup

4 Cara Mengatasi Kebosanan dalam Hidup-Ilustrasi/Unsplash-

RADAR JABAR - Apakah kamu tahu bahwa ada fase-fase umur tertentu yang dapat memengaruhi tingkat kebahagiaan kita? Ada sebuah konsep yang dikenal sebagai "usap happiness," di mana kebahagiaan cenderung lebih tinggi saat seseorang masih anak-anak dan remaja.

Namun, seiring bertambahnya usia, tingkat kebahagiaan ini menurun dan biasanya mencapai titik terendah ketika seseorang berada di paruh baya. Setelah itu, kebahagiaan mulai meningkat kembali. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Usia paruh baya sering kali menjadi momen di mana banyak dari kita berada dalam situasi yang relatif sama—tinggal di tempat yang sama dalam waktu lama atau bekerja di tempat yang sama.

Meskipun kariermu mungkin berjalan baik dan merupakan sesuatu yang kamu impikan, berada dalam posisi yang sama terlalu lama bisa membuatmu merasa stagnan dan sedikit tertekan karena merasa tidak ada kemajuan. Inilah yang sering disebut sebagai "mid-life crisis," di mana hidup terasa monoton dan tidak banyak perubahan.

4 Cara Mengatasi Kebosanan dalam Hidup

Karena itu, setiap orang harus mengetahui cara mengatasi kebosanan dalam hidup agar semua aktivitasmu sehari-hari terasa berharga.

1. Kenali Konsep Menyesuaikan Diri

Apakah kamu pernah merasa bosan dalam hidup? Ada analogi yang menarik tentang hal ini. Bayangkan kamu masuk ke dalam sebuah ruangan penuh asap rokok. Awalnya, baunya mungkin sangat menyengat, tapi studi menunjukkan bahwa setelah 20 menit, kamu mungkin tidak lagi mencium baunya.

BACA JUGA:7 Tanda Pacar Sudah Bosan kepada Anda, Salah Satunya Komunikasi Menjadi Jarang dan Tidak Bermakna

Atau ketika pertama kali melompat ke dalam kolam renang, airnya mungkin terasa sangat dingin, tapi setelah beberapa saat, tubuhmu mulai menyesuaikan diri. Ini adalah bagian dari naluri kita untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan memfilter gangguan tertentu, sehingga otak kita bisa fokus pada bahaya baru dan bereaksi cepat.

Menariknya, adaptasi ini tidak hanya berlaku untuk bau atau suhu, tetapi juga pada hal-hal kompleks dalam hidup dan lingkungan. Akhirnya, hal inilah yang membuat hidup terasa membosankan.

2. Rasa Bahagia Bisa Hilang

Ada sebuah ironi dalam hidup. kita sering berpikir bahwa hidup bahagia adalah ketika segala sesuatu yang kita inginkan selalu tersedia. Namun, tahukah kamu bahwa jika hal-hal yang membuat kita bahagia selalu ada, lama-kelamaan hal itu tidak lagi membuat kita bersemangat?

Ada sebuah riset yang menarik. Para peneliti mengunjungi beberapa resor dan bertanya kepada para responden tentang tingkat kebahagiaan mereka serta apa yang membuat mereka bahagia. Hasilnya menunjukkan bahwa liburan yang paling bahagia terjadi dalam kurun waktu 43 jam.

Pada waktu itu, para responden sudah selesai membongkar barang-barang mereka dan mulai menikmati liburan. Namun, setelah 43 jam, kebahagiaan yang mereka rasakan mulai menurun secara perlahan.

Hal-hal yang awalnya kita pikir akan membuat kita bahagia, lama-kelamaan bisa kehilangan daya tariknya. Akibatnya, kita cenderung mencari hal-hal lain yang baru.

3. Setiap Orang Ada Tipe Explorer dan Exploiter

Apakah kamu seorang Explorer atau Exploiter? Seorang Explorer adalah orang yang gemar mencoba hal-hal baru. Mereka sering datang ke restoran yang berbeda, pergi ke tempat liburan yang berbeda, bekerja di proyek yang berbeda, dan sebagainya.

Sumber: