Latar Belakang Buku Bedas Manunggal, Bupati Bandung Sebut Kolaborasi Pancasila dan Al-Qur'an serta Budaya

Latar Belakang Buku Bedas Manunggal, Bupati Bandung Sebut Kolaborasi Pancasila dan Al-Qur'an serta Budaya

Bupati Bandung Kang DS--Istimewa

RADAR JABAR - Sosok Kepala Daerah ini sangat menginspirasi bagi kalangan generasi muda di Kabupaten Bandung.

Bagaimana tidak, ia adalah Dr. HM. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., yang menjabat Bupati Bandung. Melalui proses pemikirannya, Dadang Supriatna mampu membuat sebuah buku berjudul Bedas Manunggal.

Pada Rabu 7 Agustus 2024, dilaksanakan Soft Launching Buku Bedas Manunggal yang berlokasi di Gedung Moh Toha Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Soreang.

Soft Launching Buku Bedas Manunggal itu langsung dilaksanakan oleh Bupati Bandung selaku penulis buku tersebut.

Pada pelaksanaan soft launching, Bupati Bandung didampingi Bunda Bedas Hj. Emma Dety Dadang Supriatna.

Hadir pula Penerbit Erlangga yang berkolaborasi dalam penerbitan buku Bedas Manunggal tersebut.  Selain itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung sebagai Panitia Soft Launching Buku Bedas Manunggal H. Teguh Purwayadi dan ratusan ASN di lingkungan Pemkab Bandung juga turut mengikuti kegiatan tersebut.

Saat pelaksanaan Soft Launching Buku Bedas Manunggal bersamaan dengan siraman rohani bagi pegawai di lingkungan Pemkab Bandung.

Soft Launching Buku Bedas Manunggal itu juga diikuti oleh sekitar 29 ribu peserta melalui zoom meeting.

Tidak hanya itu, kegiatan tersebut juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Dadang Supriatna, yang akrab namanya disebut Kang DS, dimana dirinya tepat berusia 53 tahun pada 7 Agustus 2024.

Sehingga menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Kang DS bisa menerbitkan buku Bedas Manunggal.  Buku Bedas Manunggal yang ditulisnya itu dengan latar belakang kolaborasi antara Pancasila, Al-Qur'an, dan Budaya. 

Ia berharap buku yang ditulisnya dapat membentuk generasi muda menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlak mulia.

Diketahui, Kang DS dilahirkan dari keluarga petani dan pengrajin bata di Desa Sapan, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Ia merupakan anak ke sembilan dari sembilan bersaudara pasangan almarhum/almarhumah H. Taher Kosasih bin Al Hani dan Hj. Siti Saodah binti Adma.

Karena tekun dan ulet, di usia 26 tahun ia sudah menjadi Ketua RT dan Kepala Desa Tegalluar selama dua periode.

Kemudian dilanjutkan dengan menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung selama dua periode dan Anggota DPRD Provinsi Jabar sebelum akhirnya menjadi Bupati Bandung.

Kang DS mengungkapkan latar belakangnya sehingga ia membuat sebuah buku berjudul Bedas Manunggal.

"Latar belakang menulis buku ini kolaborasi antara Pancasila, Al-Qur'an, dan Budaya," katanya.

Dibedah secara mendalam, ia menekankan bahwa Al-Qur'an merupakan pedoman umat Islam.  Menurutnya, Al-Qur'an merupakan mukjizat dan wahyu yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam rangka menyempurnakan akhlak manusia.

"Begitu lahir Pancasila, saya dalami di Pancasila ini ada butir-butir Pancasila. Setelah saya kaji secara mendalam bahwa Pancasila ini sebenarnya adalah  implementasi dari isi kandungan Al-Qur'an," tuturnya.

Latar belakang lainnya, imbuh Kang DS, yaitu budaya. "Hal ini berkaitan dengan budaya," tuturnya. Selanjut setelah dikolaborasikan dengan budaya Sunda, sambung Kang DS, ternyata sama yakni implementasi dari isi kandungan Al-Qur'an.

"Saling hormat-menghormati, saling tolong-menolong. Silih asah, silih asuh, silih asih. Tidak ada dalam suatu kalimat pun dalam isi kandungan Al-Qur'an itu, seseorang atau umat untuk membenci," ungkapnya.

Dengan latar belakang tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini melihat fenomena pada saat ini dimana apabila melihat kemungkaran maka kita harus bergerak.

"Melalui kebijakan saya mendapat amanah jadi Bupati Bandung, maka saya bisa merubah semua tatanan yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Ini yang menjadi semangat," ucapnya.

Lebih lanjut Kang DS mengatakan kehadiran buku ini bisa memberikan bahan, terutama kepada para guru pengajar dan guru agama di sekolah.

"Saya minta kepada Kepala Dinas Pendidikan, tolong ini (buku) sebarkan ke seluruh sekolah se-Kabupaten Bandung, di antaranya untuk kelas 7, 8, dan 9. Insyaa Allah akan bedah lagi dan kita berikan silabus untuk kelas 1 sampai kelas 6 SD yang akan disebarkan di Kabupaten Bandung," harapnya.

Selain itu, dirinya juga berharap dengan terbitnya buku Bedas Manunggal berharap bisa membantu para siswa sekolah karena mereka tidak setiap hari berada dalam pengasuhan orang tuanya.

"Saya yakin tidak setiap hari kita berkomunikasi dengan anak-anak kita," katanya.

Kang DS menyebut negara Indonesia mempunyai UUD 1945 dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.

"Maka ada kewajiban bagi kita semua, ada hak dasar masyarakat, terutama dalam pendidikan. Tugas pemerintah di sini hadir untuk bisa membantu dan mencerdaskan anak bangsa," tegasnya.

Pihaknya juga berharap dengan diterbitkannya buku tersebut bisa membantu para siswa di sekolah maupun orang tua se-Kabupaten Bandung.

"Saya yakin, para orang tua ingin punya anak soleh dan solehah. Maka saya berikan dan persembahkan buku Bedas Manunggal ini untuk seluruh orang tua se-Kabupaten Bandung untuk membentuk anak-anak soleh solehah, berkarakter, dan berakhlakul karimah," pungkasnya.*(ysp)

Sumber: