Ini yang Terjadi Jika Kamu Kembali ke Zaman Pra Sejarah Tanpa Teknologi Modern

Ini yang Terjadi Jika Kamu Kembali ke Zaman Pra Sejarah Tanpa Teknologi Modern

Ini yang Terjadi Jika Kamu Kembali ke Zaman Pra Sejarah-Ilustrasi/Pixabay-

Kamu menyelesaikan pekerjaanmu dan tidur siang sebentar karena kamu mendapat tugas jaga malam. Kamu berjalan berkeliling tanpa polusi cahaya, dan cahaya bintang terhampar di atas langit. Ada dua orang lain yang juga berpatroli di area tersebut.

Tiba-tiba, kamu melihat sesuatu bergerak di kejauhan. Kamu memperhatikan dengan seksama dan melihat seekor rubah. Hewan itu menuju ke kandang ayam, jadi kamu berlari ke arahnya dan mengusirnya.

Hari pindahan pun tiba. Semua orang mengemas barang-barang mereka ke dalam tas yang terbuat dari tali dan mulai berjalan. Hanya ada satu kuda yang membawa persediaan dan air untuk semua orang.

Perjalanan menuju danau ini akan memakan waktu sekitar seminggu dengan berjalan kaki. Kamu melewati dataran yang dulunya merupakan jalan raya antarprovinsi. Matahari bersinar terik, dan kelompokmu bergerak sangat lambat di jalan.

Di malam hari, kamu bertemu dengan sekelompok nomaden lain yang menjual berbagai barang. Kamu mendirikan kemah di sebelah pom bensin tua. Bangunannya sudah tidak ada, tetapi fondasinya masih tersisa. Seminggu kemudian, kamu akhirnya berhasil mencapai pegunungan di dekat danau dan memasuki hutan.

Kamu harus menanjak hampir sepanjang jalan. Segera hari menjadi gelap, dan kamu harus membuat kemah di bawah naungan pohon-pohon tua. Malam itu sangat dingin, dan anggota kelompokmu berkumpul di sekitar api unggun.

Kamu kembali berjaga malam saat semua orang tertidur. Ketika kamu sedang patroli, terdengar suara menggeram. Kamu mengawasi sekitarmu dan melihat seekor beruang. Kamu langsung merunduk dan berusaha tidak membuat suara apapun.

Tiba-tiba, kamu menyadari ada anak beruang di sampingmu. Makhluk penasaran itu mengendus-endus hanya beberapa langkah dari mulut sang induk beruang yang mengaung memanggil anaknya. Kamu mundur perlahan, dan semuanya baik-baik saja sampai kamu tidak sengaja menginjak ranting pohon.

Anak beruang itu mulai meratap, dan ibunya melompat keluar dari balik pohon, berdiri di atas kaki belakangnya dan mengaung. Orang-orang pun terbangun dengan panik, dan kamu berlari sambil dikejar beruang tersebut.

Pemimpin kelompok dan orang lain yang berjaga malam berhasil menakut-nakuti hewan yang ngamuk itu. Kamu memang berpengalaman menghadapi rubah dan rakun, tetapi tidak dengan beruang. Ini adalah pengalaman pertamamu menghadapi beruang, dan kamu sadar bahwa kamu tidak berada di puncak rantai makanan lagi.

Keesokan harinya, kamu melanjutkan perjalanan dengan sangat hati-hati. Banyak hewan liar seperti singa gunung dan kucing hutan mengintaimu. Akhirnya, kamu berhasil sampai di sisi lain gunung dan melihat danau. Ini adalah area luas yang dulunya merupakan tempat umum.

Sekarang, ada beberapa pemukiman yang dibangun di dekat perairan. Kelompokmu tidak terlalu besar, jadi kamu menetap di dekat sungai yang mengalir keluar dari danau, lalu membangun gubuk di sebelah air terjun dan bekerja sebagai petani.

Kamu bertemu dengan orang-orang luar biasa dari pemukiman lain. Mereka dulunya adalah ilmuwan, insinyur, musisi, dan dokter. Para ilmuwan mencoba mencari cara untuk membangun kembali peradaban dengan teknologi, tetapi kemungkinan akan memakan waktu puluhan tahun.

Langkah pertama berhasil diambil dengan membuat oven, panci, dan wajan dari tanah liat. Mereka juga membangun dermaga di danau dan kano untuk memancing serta transportasi.

BACA JUGA:Sejarah Olimpiade Dunia, Berawal dari Zaman Yunani Kuno

Sumber: