Kades Sayangkan Aksi Bule yang Viral Perbaiki Jembatan di Desanya: Hanya Sebuah Papan

Kades Sayangkan Aksi Bule yang Viral Perbaiki Jembatan di Desanya: Hanya Sebuah Papan

Kades Sayangkan Aksi Bule yang Viral Perbaiki Jembatan-Ist-

RADAR JABAR - Aksi viral bule asal Denmark yang memperbaiki jembatan rusak di Desa Samabahari, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, ternyata menimbulkan kekecewaan dari aparat desa.

Kepala Desa Samabahari, Gamis, menyatakan kekecewaannya terhadap Kristian Hansen, bule dari Denmark yang memperbaiki jembatan tersebut.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @terang_media, Gamis menjelaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan aparat desa.

Ia juga menambahkan bahwa jembatan tersebut sebenarnya masih bisa digunakan selama 1-2 tahun ke depan, sehingga pemerintah setempat belum merencanakan perbaikan.

"Yang dilakukan youtuber (Hansen) sangat-sangat mengecewakan, karena tanpa sepengetahuan kami dari pemerintah desa, dia melakukan sesuatu yang kami tidak ketahui" terang Gamis dikutip Senin, 1 Juli 2024.

Gamis menyatakan bahwa tindakan Hansen tidak mencakup perbaikan menyeluruh, dia hanya mengganti papan pada jembatan itu.

BACA JUGA:Resmikan Jembatan Cikeruh, Bupati Dadang Supriatna : Ini Sudah Lama Didambakan Masyarakat Tegalluar

"Yang digantinya kemarin bukan keseluruhan, hanya sebuah papan saja di atas yang diganti." ujar Gamis Kepala Desa.

"Seharusnya jembatan ini masih layak dipakai 1 tahun 2 tahun yang akan datang" sambungnya.

Gamis menjelaskan bahwa jembatan yang diperbaiki oleh Hansen bukanlah jalur umum yang digunakan oleh warga, melainkan hanya menghubungkan ke salah satu homestay milik warga.

Dia juga menambahkan bahwa jembatan tersebut terletak di Desa Pagana dan hanya digunakan untuk akses menuju homestay tersebut.

"Itu bukan jembatan umum, itu hanya jembatan Dusun Pagana hanya pengubung homestay milik warga" jelas Gamis.

Kristian disambut dengan peringatan karena jembatan yang rusak parah dan banyak celah berbahaya yang bisa mencelakakan orang yang melintasinya.

Jembatan berusia 10 tahun itu adalah satu-satunya akses bagi warga untuk beraktivitas sehari-hari, dan seringkali ada warga yang terjatuh dan terluka.

Sumber: