BRIN Bangun Bank Benih untuk Lindungi Keanekaragaman Biodiversitas Tumbuhan di Indonesia

BRIN Bangun Bank Benih untuk Lindungi Keanekaragaman Biodiversitas Tumbuhan di Indonesia

BRIN Bangun Bank Benih untuk Lindungi Keanekaragaman Biodiversitas Tumbuhan di Indonesia--(Sumber Gambar : Antara)

Ade mengungkapkan bahwa metode penyimpanan benih menggunakan suhu yang rendah, yaitu minus 20 derajat Celsius hingga 3 derajat Celsius. "Hanya benih yang dapat melalui proses pengeringan dan pembekuan yang dapat disimpan," ujarnya.

Program bank benih sudah diinisiasi sejak tahun 2017. Kegiatan ini dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kebun Raya Kew Inggris dan Pusat Penelitian Biologi serta Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan Kebun Raya. Kegiatan konservasi benih untuk tanaman-tanaman yang terancam kepunahan di wilayah hotspot biodiversitas Indonesia terus dilanjutkan hingga kini.

Peneliti Pusat Riset Botani Terapan BRIN, Dian Latifah, mengatakan bahwa selain melakukan riset di bidang biologi benih dan konservasi benih, program ini juga mencakup bidang ekologi regenerasi atau ekologi benih. "Ke depannya, program ini akan memberikan banyak manfaat bagi peneliti maupun staf di BRIN yang mengelola benih secara langsung," pungkasnya.

BRIN memusatkan bank benih di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prinsip konservasi benih mewajibkan adanya duplikat. Oleh karena itu, BRIN diharapkan dapat menduplikasikan koleksi benihnya di lokasi lain. Duplikasi dilakukan agar jika terjadi bencana alam atau kerusakan di suatu fasilitas, jenis benih yang ada di daerah tersebut masih tersimpan di bank benih pada lokasi lain (*).

Sumber: antara