Groundbreaking PLN Hub: PLN dan PLN Icon Plus Dukung Digitalisasi dan Transisi Energi IKN

RADAR JABAR - PLN dan PLN Icon Plus melaksanakan Groundbreaking Smart electricity, Telecommunication and Digital Centre sebagai bentuk komitmen dan kesiapan dalam rangka mendukung ekosistem transisi energi dan digitalisasi IKN.
Groundbreaking PLN Hub dilaksanakan di IKN, dan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.

Groundbreaking ini dihadiri juga oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi beserta jajaran direksi PT PLN (Persero) dan PLN Icon Plus. PLN Hub akan berfungsi juga sebagai pengendali sistem telekomunikasi dan digital center yang dibangun secara terintegrasi dengan kehandalan  yang sangat tinggi.
“Saya sangat menghargai sekali dibangunnya PLN Hub yang nanti akan mengumpulkan semua stakeholder dan mitra yang berhubungan dengan PT PLN," kata Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Rabu (5/6).

 

BACA JUGA:Kemenpora Siap Dukung Gerbangtara, Pemuda Jadi Pionir Pembangunan IKN

 

Dalam mewujudkan Sistem ketenagalistrikan yang smart dan futuristik, PLN Icon Plus membangun sistem telekomunikasi yang andal untuk smartgrid dan digitalisasi IKN secara terintegrasi. Pembangunan sistem telekomunikasi ini sejalan dengan Hak Perlintasan yang diberikan oleh Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) pada Desember 2023 lalu, kepada PLN Icon Plus sebagai penyedia jaringan telekomunikasi di IKN.

Pembangunan backbone telekomunikasi fiber optik yang terintegrasi dengan  sistem ketenagalistrikan ditandai dengan groundbreaking PLN Hub sebagai smart electricity, telecommunication and digital  center. 
Direktur Utama PT PLN (Persero) mengatakan, PLN Icon Plus diberikan kepercayaan untuk menerjemahkan visi masa depan IKN yang modern, futuristik, dan green dari sisi ketenagalistrikan. 

"Terima kasih kami diberikan kesempatan membangun PLN Hub tepat di jantungnya IKN. Kami bangun PLN Hub yang menyatu dengan alam, mengerahkan arsitek-arsitek terbaik bangsa. Kami pastikan PLN Hub akan menjadi episentrum research and development. Episentrum kolaborasi bisnis, teknologi, dan pendidikan yang mendukung IKN dan transisi energi di Indonesia,” kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.

"PLN Icon Plus sebagai Subholding Beyond kwH dari PT PLN (Persero) memiliki peran penting untuk mendukung infrastruktur  telekomunikasi yang andal di IKN guna menunjang keandalan sistem ketenagalistrikan yang mutakhir dan modern dari PLN, juga sebagai sistem backbone telekomunikasi yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh penyedia telekomunikasi fixed broadband dan seluler untuk membangun konektivitas di IKN," tambah Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi.

PLN Icon Plus berkomitmen mendukung sistem ketenagalistrikan PLN dalam pembangunan berkelanjutan di IKN, salah satunya dengan menyediakan layanan telekomunikasi yang didukung oleh infrastruktur termutakhir dan modern, dengan keandalan yang sangat tinggi untuk mendukung terwujudnya ekosistem ‘Smart, Green, & Beautiful’ di IKN. 

Dalam upaya menciptakan ekosistem Smart, Green and Beautiful di IKN, PLN Icon Plus juga memperkenalkan berbagai inisiatif ramah lingkungan lainnya serta berkomitmen untuk menyediakan layanan beyond kWh di IKN yang terintegrasi serta mencakup berbagai solusi strategis serta sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan di IKN yang ramah lingkungan dan modern antara lain internet, ekosistem kendaraan listrik (EV), Internet of Things (IoT), serta Smart Home, yang seluruhnya dirancang untuk mendukung ekosistem yang ramah lingkungan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di IKN.

 

BACA JUGA:PGN Tambah Jargas di Kota Semarang, 2 Ribu Rumah Tangga Bisa Nikmati Gas Bumi

 

Melalui kegiatan groundbreaking ini, PLN Icon Plus menunjukkan komitmen serta kesiapan untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara yang modern, cerdas, dan hijau. Upaya ini tidak hanya mendukung  keberlanjutan lingkungan, tetapi juga mendorong inovasi di sektor telekomunikasi dan ketenagalistrikan di Indonesia. (*)

Sumber: