PT Pertamina Patra Niaga Rilis Harga BBM Nonsubsidi Terbaru per 1 Juni 2024

PT Pertamina Patra Niaga Rilis Harga BBM Nonsubsidi Terbaru per 1 Juni 2024

PT Pertamina Patra Niaga Rilis Harga BBM Nonsubsidi Terbaru per 1 Juni 2024- Harga BBM Nonsubsidi Terbaru-Freepik

RADAR JABAR - PT Pertamina Patra Niaga resmi mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi terbaru untuk Pertamax Series dan Dex Series, yang mulai berlaku sejak Sabtu (1/6/2024).

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengungkapkan bahwa harga BBM per 1 Juni 2024 tidak mengalami perubahan, baik kenaikan maupun penurunan.

"Harga BBM nonsubsidi tidak mengalami perubahan. Penyesuaian harga BBM non-subsidi memang mengacu pada regulasi. Akan tetapi, pada kondisi saat ini kami mendukung upaya pemerintah menjaga stabilitas perekonomian," ujar Irto seperti dilansir dari Katadata.co.id, Senin (3/6/2024).

Harga BBM nonsubsidi ini ditentukan berdasarkan beberapa faktor, termasuk nilai tukar dolar AS dan harga jual-beli minyak di pasar Singapura (Mean of Platts Singapore/MOPS).

Dalam perhitungan harga BBM, faktor-faktor ini sangat mempengaruhi harga jual yang berlaku di Indonesia.

Meskipun ada fluktuasi harga minyak dunia, harga BBM nonsubsidi tetap stabil sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional.

 

Berikut adalah daftar harga BBM nonsubsidi Pertamina yang berlaku per Juni 2024:

  • Pertamax: Rp12.950 per liter
  • Pertamax Green 95: Rp13.900 per liter
  • Pertamax Turbo: Rp14.400 per liter
  • Dexlite: Rp14.550 per liter
  • Pertamina Dex: Rp15.100 per liter

 

BACA JUGA:Rupiah Menguat di Tengah Penurunan PDB AS dan Ketegangan Geopolitik

 

Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%.

Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa penyesuaian harga BBM dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah dan Pertamina telah berupaya untuk menjaga harga BBM tetap stabil meskipun ada berbagai tantangan ekonomi global, termasuk fluktuasi harga minyak dan nilai tukar dolar AS.

Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap stabilitas perekonomian nasional, serta untuk memberikan kepastian bagi masyarakat dalam mengelola biaya bahan bakar.

Sumber: