Kenali Bahaya Oversharing Bagi Kehidupan dan Masa Depanmu

Kenali Bahaya Oversharing Bagi Kehidupan dan Masa Depanmu

Bahaya Oversharing Bagi Kehidupan-Ilustrasi/Unsplash-

Kami memiliki sebuah cerita tentang seorang anak muda yang datang ke kantor meminta konsultasi tentang bisnis yang ingin dia jalankan. Kami membantunya dengan membuat rencana besar dan peta jalan, lalu kami serahkan padanya untuk dieksekusi.

Namun, sebelum dia melakukannya, kami melihat dia memamerkan rencana-rencana yang telah kami buat di story-nya. Rencana itu kemudian diambil orang lain dan mereka membuka usaha dengan rencana yang telah kami buat.

Akhirnya, sang anak muda tidak jadi membuka usaha karena idenya sudah diambil orang lain. Jika dia ingin membawa masalah ini ke pengadilan, selain sulit karena dia sendiri yang membocorkannya, biaya yang harus dikeluarkan juga banyak.

BACA JUGA:5 Tanda Teman Tidak Akan Mengembalikan Uang yang Dipinjam

Kami juga pernah mengalami hal serupa. Saat itu kami sedang melakukan survei tanah untuk cabang kami. Setelah kami mendapatkannya, kami membagikannya di WhatsApp untuk memamerkan dan sekaligus mencari pemasaran.

Namun, tidak lama kemudian, tanah itu dibeli oleh pesaing kami. Akhirnya, kami hanya bisa menerima dengan ikhlas dan menjadikannya sebagai pembelajaran.

Alasan Oversharing

 

1. Membangun Kepercayaan

Beberapa alasan orang oversharing salah satunya adalah keinginan untuk dipercaya. Mereka memamerkan rencananya dengan harapan akan divalidasi oleh orang lain bahwa mereka mampu dan akan mencapai apa yang direncanakan.

Namun, sebenarnya tidak perlu bagi orang lain untuk percaya pada kita, yang penting adalah kita percaya pada diri sendiri.

2. Menginspirasi Orang

Alasan kedua adalah keinginan berlebihan untuk menginspirasi orang lain, yang sebenarnya bagus, tetapi seringkali orang yang oversharing sedikit merendahkan orang lain.

Misalnya, mereka ingin membuat usaha besar dan mengajak orang lain untuk ikut serta, tetapi karena mereka oversharing, mereka memberikan semua rencana dengan detail, mulai dari langkah awal hingga langkah terakhir.

BACA JUGA:4 Tipe Teman yang Berdampak Positif Dalam Hidup

Ini seperti bermain poker dan sombong dengan menunjukkan semua kartu kepada semua orang, dan ketika kalah, mereka marah-marah. Jangan oversharing, jika ingin berbagi, lakukan dengan secukupnya sehingga orang yang Anda bagikan dapat memperoleh ide, tetapi tidak mendapatkan gambaran lengkapnya.

Pastikan juga bahwa orang-orang yang Anda bagikan itu dapat dipercaya, karena tidak semua orang layak untuk mengetahui semua hal tentang kita.

3. Gengsi

Alasan ketiga adalah perasaan gengsi atau rasa ingin menang. Misalnya, jika teman-teman Anda bekerja di BUMN, Anda ingin memamerkan bahwa Anda juga ingin mendaftar di BUMN.

Sumber: