Malaysia Berusaha Pulangkan Enam Anggota Tim Medisnya Dari Rafah
Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza. --ANTARA/Anadolu Agency/am
RADAR JABAR - Pemerintah Malaysia sedang berusaha mengembalikan enam anggota tim medisnya yang terjebak di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024. Menurut keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri Malaysia di Putrajaya pada hari Selasa, mereka menyatakan kekhawatiran terhadap keselamatan tim medis Malaysia yang terjebak di Rafah.
Diketahui bahwa tim medis tersebut merupakan bagian dari delegasi medis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang beroperasi di sana.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, baru-baru ini berdiskusi dengan Menteri Negara Qatar untuk Kerja sama Internasional, Lolwah Rashid Al-Khater, mengenai upaya kemanusiaan bersama di Gaza. Keselamatan tim medis menjadi prioritas bagi Pemerintah Malaysia.
BACA JUGA:Iran Akan Sediki Akar Penyebab Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Raisi
Kementerian Luar Negeri Malaysia juga telah bekerja sama dengan Republik Arab Mesir dan Pemerintahan Hasyimiah Yordania untuk menyelamatkan enam anggota tim medis tersebut dari zona konflik dengan aman.
Operasi penyelamatan dilakukan melalui saluran diplomatik dengan efisien dan lancar, mengingat situasi yang terus berubah dengan cepat di Rafah, Gaza, dan sekitarnya.
BACA JUGA:Penyebab Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran
Karena memburuknya situasi di Rafah, Gaza, Pemerintah Malaysia mengimbau warganya, terutama yang terdaftar di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), untuk tidak melakukan perjalanan ke zona konflik. Ini merupakan penegasan dari instruksi sebelumnya yang telah dikeluarkan pada pertemuan antar-lembaga dan LSM pada 16 Oktober 2023 dan 23 Januari 2024 di Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Kementerian Luar Negeri Malaysia menegaskan komitmennya untuk memastikan kepulangan warga Malaysia dengan selamat. Langkah-langkah yang diperlukan telah diambil, termasuk kerja sama dengan mitra internasional untuk membawa pulang tim medis mereka dengan selamat.
BACA JUGA:Trump Minta Tes Narkoba Sebelum Debat dengan Biden
Diketahui bahwa Israel terus melakukan serangan di wilayah Palestina, termasuk kota Rafah. Kota ini dihuni oleh sekitar 1,5 juta warga Gaza yang mencari perlindungan dari serangan Israel di Gaza.
Serangan tersebut telah menyebabkan kematian sedikitnya 22 orang, termasuk anak-anak, dan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Israel telah mengumumkan rencana untuk menyerang sisa batalion Hamas di Rafah dengan maksud untuk menghancurkan organisasi militan Palestina.
Sumber: antara