Bey Menyayangkan Ada Pungli di Masjid Raya Al Jabbar, Janji Akan Diberantas

Bey Menyayangkan Ada Pungli di Masjid Raya Al Jabbar, Janji Akan Diberantas

Foto udara umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Al Jabbar, Gedegage, Bandung, Jawa Barat, pada 2023 lalu-Raisan Al Farisi-ANTARA FOTO

Radar Jabar – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin bereaksi keras atas adanya pungutan liar (pungli) di Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung. Dirinya pun berjanji untuk memberantas kasus pungli yang viral di media sosial tersebut.

 

Kasus pungli di Al Jabbar maupun di tempat publik lainnya yang ada di Jabar, kata Bey, pantang terulang lagi. Ia juga menilai peristiwa pungli tersebut bakal menjadi momentum pihaknya untuk menghilangkan pungli dari layanan publik.

 

“Tak ada tempat untuk pungli di Jabar,” ujarnya, hari Senin 15 April 2024, dikutip dari JPNN.com.

 

“Pungli di Masjid Al Jabbar jadi momentum kami berantas pungli di Jabar,” sambung dia.

 

BACA JUGA:Masjid Al Jabbar Ranca Buaya jadi Hiburan Tersendiri Bagi Pemudik

 

Bey menyebut pihaknya pun meminta jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk mengatasi permasalahan ini dengan serius. Hal ini karena kasus serta aduan pungli terjadi bukan di masjid raya Jawa Barat saja.

 

Menurutnya, masih terdapat pungutan liar di kawasan wisata dan sektor layanan publik yang mesti dibenahi.

 

“Saber Pungli juga harus dioptimalkan untuk mencegah kasus pungli seperti Al Jabbar terulang di tempat lain,” jelas Bey.

 

Lebih lanjut, ia menyatakan Pemprov Jabar dengan Dewan Eksekutif Masjid Al Jabbar khusus mengenai pungli di Aljabar telah mengadakan rapat khusus bersama semua stakeholder terkait.

 

BACA JUGA:Pemprov Jabar Segera Tertibkan Pungli di Masjid Al Jabbar

 

Diakui oleh Bey, pengelolaan masjid monumental tersebut ke depan juga harus dibenahi. Ihwal ini mengingat biaya operasional masjidnya hingga miliaran Rupiah per bulan.

 

“Al Jabbar dan aset-aset pemprov akan banyak masalah kalau tidak dikelola dengan baik. Karena kita hanya berpikir membangun, tapi pengaturan lainnya tidak dipikirkan,” tuturnya.

 

Ia juga menilai publik pun wajib mengetahui besarnya anggaran pemeliharaan itu supaya bisa bersama-sama mengontrol pengelolaan Al Jabbar.

 

“Artinya harus dicari sektor dan peluang lain agar biaya operasional ini bisa tertangani.” Pungkas Bey.

Sumber: