Polisi Imbau Masyarakat Terkait Ancaman Penipuan Melalui File Aplikasi Berisi Surat Panggilan

Polisi Imbau Masyarakat Terkait Ancaman Penipuan Melalui File Aplikasi Berisi Surat Panggilan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi--Antara

RADAR JABAR - Polda Metro Jaya mengingatkan masyarakat tentang ancaman penipuan melalui dokumen (File) yang mengatasnamakan kepolisian, khususnya yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa masyarakat harus berhati-hati terhadap modus penipuan yang menggunakan file APK.

"Agar masyarakat berhati-hati dengan penipuan dengan modus menerima 'file' APK," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi kepada pers di Jakarta, Jumat.

Jika ada warga yang menjadi korban penipuan semacam itu, dia mendorong mereka untuk segera melaporkan ke pihak berwenang. "Jika ada masyarakat yang merasa dirugikan, segera laporkan ke kantor polisi terdekat," tambahnya.

Sebelumnya, telah beredar informasi di media sosial terkait dengan penipuan dokumen APK yang diunggah oleh akun @ibnux.

Dalam unggahan tersebut, @ibnux menerima pesan melalui WhatsApp dari nomor 0813-8027-2083 yang menggunakan foto profil lambang Polda Metro Jaya dan berisikan pesan "SURAT PANGGILAN POLDA METRO JAYA".

"Di hari yang Fitri ini saya dipanggil Tim Ciber Polri," tulis akun tersebut.

Selain itu, pakar keamanan siber, Bruce Hanadi, juga mengingatkan tentang banyaknya kasus penipuan yang menggunakan dokumen APK dengan berbagai modus, mulai dari undangan pernikahan hingga tagihan BPJS. Hal ini dapat mengakibatkan pencurian data pribadi dan pengurasan rekening.

Bruce menekankan bahwa malware dapat disamarkan dalam berbagai format dokumen, termasuk APK, pdf, xls, jpg, dan lainnya.  "Baik APK, pdf, xls, jpg, bmg dan lainnya," katanya.

Dia menyarankan agar langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengguna perangkat adalah mengganti semua kata sandi setelah mengklik tautan berisi dokumen APK yang mencurigakan.

"Ganti semua kata sandi yang Anda ingat. Kalau Anda kliknya di WhatsApp, kata sandi WhatsApp Anda ganti, password email Anda ganti, kata sandi e-banking Anda ganti, semua kalau bisa," kata dia.

Selain itu, Bruce juga menjelaskan cara kerja peretas dalam meretas informasi. Dengan mengklik tautan dokumen APK, data pengguna akan dikirim secara otomatis ke server tertentu, termasuk kata sandi, yang kemudian dapat diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Salah satu upaya penyelamatannya, yakni dengan melakukan penggantian kata sandi sesegera mungkin," katanya.

Sumber: antaranews.com