8 Tradisi Mudik di Berbagai Negara yang Kaya Akan Budaya!
Tradisi Mudik di Berbagai Negara-ilustrasi-(Sumber Gambar : Pixabay)
RADAR JABAR - Tradisi mudik atau pulang kampung adalah bagian penting dari budaya yang tidak hanya dimiliki oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga oleh berbagai negara di seluruh dunia.
Walaupun setiap negara memiliki cara dan waktu yang berbeda dalam melaksanakan tradisi mudik, namun tujuan utamanya tetap sama: untuk bersatu kembali dengan keluarga, meningkatkan hubungan sosial, serta merayakan perayaan dengan sukacita. Berikut adalah beberapa contoh tradisi mudik di beberapa negara lain.
Tradisi Mudik di Berbagai Negara yang Unik dan Beda
1. Malaysia: Balik Kampung
Di Malaysia, tradisi mudik diidentikkan dengan istilah "Balik Kampung". Para penduduk Malaysia melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman mereka sekitar seminggu sebelum Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri.
Seperti di Indonesia, tradisi ini juga merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga dan menjalin silaturahmi.
2. India: Diwali atau Devpali
Mudik di India biasanya terjadi selama lima hari pada bulan Oktober atau November, yang dikenal dengan perayaan Diwali atau Devpali.
Umat Muslim di India akan memadati jalanan untuk pergi ke kampung halaman mereka, sehingga tradisi mudik di sini lebih meriah dan penuh dengan kegembiraan.
3. Turki: Seker Bayram
Di Turki, mudik dilakukan pada hari Seker Bayram. Tujuan utama dari mudik di Turki adalah untuk bersilaturahim dengan keluarga atau kerabat dan melakukan ziarah.
Biasanya, ziarah ini dilakukan secara besar-besaran dan ditandai dengan adanya pasar bunga di beberapa daerah.
BACA JUGA:7 Tips Memilih Waktu Mudik yang Tepat Agar Nyaman!
4. China: Chunyun
Mudik di China terjadi saat merayakan Tahun Baru Imlek atau Hari Raya Imlek. Tradisi ini disebut "Chunyun".
Mudik di China juga menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga, menikmati makan bersama, membakar kembang api, dan membagi-bagikan amplop merah.
5. Korea Selatan: Chuseok
Mudik di Korea Selatan terjadi saat perayaan Chuseok, festival musim gugur yang diselenggarakan pada bulan September atau Oktober.
Sumber: beberapa sumber