PVMBG Ungkap Lokasi Longsor yang Terjadi di Tol Bocimi KM 64 Masuk Zona Rentan Gerakan Tanah Menengah

PVMBG Ungkap Lokasi Longsor yang Terjadi di Tol Bocimi KM 64 Masuk Zona Rentan Gerakan Tanah Menengah

Tol Bocimi KM 64 Masuk Zona Rentan Gerakan Tanah Menengah--(Sumber Gambar : Antara)

RADAR JABAR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengungkapkan lokasi longsor yang terjadi di Tol Bocimi KM 64 sebagai daerah yang termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah, yang ditandai dengan warna kuning pada peta gerakan tanah.

Menurut Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG, Oktory Prambada, lokasi tersebut memiliki tingkat kerentanan menengah terhadap terjadinya gerakan tanah. Penjelasan ini disampaikan saat dihubungi di Jakarta pada hari Kamis.

"Di sini dapat diartikan bahwa (lokasi) mempunyai tingkat kerentanan menengah untuk terjadi gerakan tanah," kata Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG Oktory Prambada saat dihubungi di Jakarta, Kamis. Oktory menjelaskan gerakan tanah itu dapat terjadi terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali terutama akibat curah hujan yang tinggi.

Gerakan tanah dapat terjadi terutama di daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah yang sudah lama terjadi dapat menjadi aktif kembali terutama akibat curah hujan yang tinggi.

 

BACA JUGA:Kehadiran Tol Bocimi Mencuri Perhatian, Bisa Tingkatkan Daya Tarik Pariwisata Pantai Selatan Jawa Barat

 

Faktor-faktor pengontrol yang mempengaruhi zona kerentanan gerakan tanah meliputi geomorfologi, geologi, pelapukan, tanah atau batuan, geohidrologi, dan tata guna lahan.

Pemicu gerakan tanah dapat berasal dari getaran atau gempa bumi, curah hujan, aktivitas manusia, dan infiltrasi air ke dalam lereng.

Longsor yang terjadi diduga disebabkan oleh gerusan air akibat curah hujan yang lebat di sekitar lokasi, menurut penjelasan dari Oktory.

Kejadian longsor tersebut terjadi pada tanggal 3 April 2024, sekitar pukul 20.00 WIB, di Tol Bocimi KM 64-600 A, tepatnya di Tol Parungkuda arah Sukabumi, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

 “Longsor diduga terjadi karena gerusan air akibat curah hujan yang lebat di sekitar lokasi," ujar Oktory. Pada 3 April 2024, sekitar pukul 20.00 WIB, gerakan tanah atau longsor terjadi di Tol Bocimi (akronim Bogor, Cianjur, dan Sukabumi) KM 64-600 A tepatnya di Tol Parungkuda arah Sukabumi, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
 
 
 
 
 

Insiden tersebut menyebabkan satu mobil MPV berisi dua penumpang terperosok ke dalam lubang longsoran. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, satu penumpang mengalami luka.

Selain itu, satu truk dan satu MPV juga mengalami kecelakaan tunggal akibat upaya menghindari kejadian tersebut, dengan menabrak median jalan.

PT Trans Jabar Tol menyatakan bahwa mereka masih melakukan identifikasi terhadap dampak akibat longsor pada jalur lainnya, dan sedang melakukan tindakan perbaikan agar jalur yang terkena longsor dapat segera diperbaiki dan digunakan kembali (*).

Sumber: