Mayat Guru Ditemukan Membusuk di Gudang Apotek Kimia Farma, Keluarga Korban Tuntut Kejelasan

Mayat Guru Ditemukan Membusuk di Gudang Apotek Kimia Farma, Keluarga Korban Tuntut Kejelasan

Keluarga korban tuntut kejelasan kasus mayat membusuk di gudang apotek Kimia Farma-Ilustrasi: Unsplash-

Menurut Resta, pergantian manajemen di Kimia Farma sudah direncanakan sebelum kasus ini terjadi dan bukan karena kasus itu sendiri.

Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan bahwa apotek tersebut akan ditutup sesuai dengan keputusan pihak kepolisian.

Sebelumnya, telah diketahui bahwa sosok guru yang kini telah meninggal sudah hilang selama lebih dari dua minggu. Keluarga juga telah mencari di berbagai tempat di mana Bertha tiba-tiba menghilang.

Korban yang sempat meminta izin untuk berobat ke RSJD Atma Husada, menghilang tanpa jejak setelah memberitahu keluarganya.

Iwan Pakiding Appulembang selaku keluarga korban, mengungkapkan bahwa keluarga korban menemukan tanda-tanda yang mencurigakan pada tubuh korban, termasuk luka seperti terkena benda tumpul.

"Prosesnya sudah ke pihak kepolisian, sekarang kami menuntut agar ditemukan bukti CCTV, bagaimana kematian korban bisa terjadi," ucap Iwan  pada Jum'at (15/03/2024).

BACA JUGA:Bukan Mati Suri, Polisi Temukan Kejanggalan dalam Mayat yang Hidup lagi di Bogor

"Namun dari hasil visumnya karena lemas, ini yang masih janggal bagi kami," tuturnya.

Dia juga menyebutkan bahwa korban telah dimakamkan. Namun, keluarga korban masih ingin memahami secara tepat bagaimana BT meninggal, terutama mengingat adanya proses pembusukan yang terjadi selama sekitar 18 hari.

"Saat kami minta CCTV, bilangnya terhapus. Siapa lagi kalau bukan orang dalam yang menghapusnya," pungkasnya.

Menurut pengamatan langsung di lapangan, terdapat puluhan orang yang hadir sebagai anggota keluarga korban, meminta penjelasan mengenai kematian BT beberapa waktu yang lalu. Iwan menegaskan bahwa salah satu cara untuk membuktikan penyebab kematiannya adalah melalui rekaman CCTV Kimia Farma yang ada.

"Kami belum dapat apa-apa. Kami tunggu sampai besok, nanti kami akan datang lebih banyak lagi," tutupnya.

Sumber: