Kapan Puasa Ramadhan Versi NU? Cek Infonya!

Kapan Puasa Ramadhan Versi NU? Cek Infonya!

Ilustrasi--Pexels

Radar Jabar - Tahun 2024 telah memasuki babak baru dalam kalender Hijriah, di mana umat Muslim di seluruh dunia bersiap-siap untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Dalam menentukan awal bulan puasa, berbagai ormas Islam mengandalkan metodologi yang berbeda-beda.

Nahdlatul Ulama (NU), salah satu ormas terbesar di Indonesia, menggunakan metode rukyatul hilal sebagai pedoman utama dalam menentukan awal puasa.

 

BACA JUGA:Awal Puasa Kapan di Arab Saudi dan Indonesia Ternyata Beda Menurut Prediksi Hilal

 

Metode rukyatul hilal 

Metode rukyatul hilal yang diterapkan oleh NU melibatkan pemantauan langsung terhadap posisi hilal atau sabit bulan. Pada tahun 2024, proses pemantauan ini dilakukan oleh Lembaga Falakiyah (LF) PBNU.

Pada tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Sya'ban 1445 H, LF PBNU melakukan pemantauan hilal di berbagai titik yang telah ditentukan.

Titik-titik pemantauan ini tersebar di sejumlah lokasi strategis, termasuk pantai yang menghadap ke barat dan gedung-gedung tinggi dengan ufuk barat yang terbuka.

Perlu dicatat bahwa NU tidak bekerja sendirian dalam proses ini. Mereka menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga dan pihak terkait, seperti Kementerian Agama, Pengadilan Agama, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta 

partisipasi masyarakat secara luas. Kerja sama lintas sektor ini memberikan dukungan yang kuat dalam menghasilkan prediksi yang akurat.

Rukyatul hilal, yang merupakan observasi langsung terhadap penampakan fisik bulan, menjadi pijakan utama dalam menentukan awal bulan Qamariah atau bulan berdasarkan kalender Hijriah.

Konsep ini memiliki dasar dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk memulai puasa setelah melihat hilal, dan untuk mengakhiri puasa setelah melihat hilal baru untuk bulan Syawal.

Sumber: