7 Prinsip Hidup ala Stoik yang Membuat Kamu Lebih Bahagia dan Tangguh di Era Modern

Pada zaman kuno, konsep "Memento Mori" digunakan untuk mengingatkan orang bahwa kematian adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan manusia. Stoikisme mengajarkan pentingnya menyadari keterbatasan waktu kita di dunia ini dan memanfaatkannya dengan baik.

Dengan menyadari bahwa hidup kita adalah sesuatu yang sementara, kita dapat menemukan motivasi untuk hidup dengan penuh arti dan tujuan. Kita dapat menghargai setiap momen yang kita miliki dan berusaha untuk membuat dampak positif dalam hidup orang lain.

6. Latihan (Premeditatio Malorum): Memperkirakan Tantangan

Stoikisme menganjurkan untuk memikirkan kemungkinan tantangan atau kesulitan yang mungkin kita hadapi di masa depan. Ini bukan untuk menimbulkan kecemasan atau ketakutan, tetapi untuk mempersiapkan diri secara mental dan emosional.

Dengan mempertimbangkan kemungkinan hal-hal buruk yang dapat terjadi, kita dapat mengembangkan strategi dan rencana cadangan untuk menghadapinya. Ini memungkinkan kita untuk tetap tenang dan terkendali ketika menghadapi kesulitan, karena kita telah mempersiapkan diri sebelumnya.

 

BACA JUGA:5 Alasan Mengapa Kita Merasa Sedih Tanpa Sebab

 

7. Penguasaan Diri (Ataraxia): Ketenangan Pikiran

Penguasaan diri adalah salah satu tujuan utama dalam stoikisme. Ini mencakup kemampuan untuk menjaga ketenangan pikiran dan ketenangan dalam menghadapi situasi apa pun. Stoikisme mengajarkan pentingnya tidak terbawa emosi dan tidak terpengaruh oleh perubahan eksternal.

Dengan mengembangkan penguasaan diri, kita dapat menghadapi tantangan dengan sikap yang tenang dan bijaksana. Kita dapat membuat keputusan yang baik dan bertindak secara efektif tanpa terganggu oleh emosi negatif atau impulsif.

 

Filosofi stoik menawarkan pandangan yang mendalam dan relevan tentang bagaimana kita dapat hidup dengan lebih bahagia dan tangguh di era modern ini.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip stoik seperti penerimaan terhadap hal yang tidak dapat kita kontrol, menyikapi rasa sakit dengan martabat, memisahkan hal-hal yang dapat kita kendalikan dan yang tidak, hidup sesuai dengan nilai-nilai moral, dan mengingat kematian, kita dapat mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup kita.

Dengan latihan dan ketekunan, kita dapat menjadi lebih bijaksana, lebih tangguh, dan lebih baik dalam mengatasi tantangan hidup sehari-hari.

Sumber: