Israel Gunakan PSK untuk Terapi Pengobatan Tentara Zionis yang Terluka
Israel Gunakan PSK untuk Terapi Seks Pengobatan Tentara Zionis yang Terluka-BBC/Pixabay/RJ Illustration-
BACA JUGA:Pihak Palestina Wajib Tahu! Ini 6 Kelemahan Tentara Israel yang Sudah Diketahui Dunia
Tak cukup sampai di situ, sebagai pembenaran, Aloni juga berdalih jika terapi seks di Israel bukanlah hal yang dilarang, sebab setiap manusia bisa memuaskan orang lain dan mereka bisa mendapat kepuasan dari orang lain.
Lebih tak masuk akalnya lagi, juru terapi bergelar doktor di bidang rehabilitasi seks itu mengatakan tentara Zionis yang melakukan terapi tidak datang mencari kepuasan, sebab 85% dari seluruh sesi terapi adalah mengenai keintiman, menyentuh, memberi, dan menerima.
Mereka juga saling berkomunikasi serta belajar menjadi manusia dan bagaimana berhubungan dengan orang lain. Sebab, ketika seseorang bisa berhubungan seksual, itulah sebuah akhir dari proses.
Mendengar penjelasan barusan, bisa kalian nilai sendiri bagaimana mungkin sebuah kaum yang di dalam Al-Qur'an dikatakan diberi kecerdasan melebihi kecerdasan manusia lainnya, namun memiliki pola pemikiran yang sangat buruk.
Lebih buruknya lagi, hal tersebut boleh dikatakan melibatkan Yahudi Israel, mulai dari pemerintahnya yang berperan sebagai sponsor, kemudian dibantu oleh ilmuwan dan dikerjakan oleh penduduknya.
Anggaran Biaya Terapi Seks untuk Tentara Israel
BBC melaporkan juga bahwa orang-orang dari berbagai usia dan latar belakang secara kontinu dan diam-diam mengunjungi Aloni.
Si juru terapi, kata Aloni, mereka itu merupakan orang-orang yang berupaya keras mempunyai hubungan romantis akibat masalah kecemasan, trauma pada pelecehan seksual, dan mengidap gangguan kesehatan fisik maupun mental. Hal itu diakui sendiri oleh seorang tentara Zionis yang berhasil diinterview oleh jurnalis BBC.
Dalam pengakuannya, tentara Zionis yang identitasnya tidak disebutkan itu mengatakan jika dirinya adalah salah satu serdadu yang pertama kali dibayar Kementerian Pertahanan Israel untuk menerima terapi mitra seks setelah mengalami insiden hampir 30 tahun lalu.
Serdadu tersebut berpendapat jika wajar bagi negara membayar sesi terapi mingguannya. Selama 3 bulan terakhir menjalani terapi, pemerintah Israel sudah menghabiskan dana sekitar 55.400 USD atau setara Rp78,5 juta hanya untuk satu orang saja. Percaya atau tidak, treatmen pengobatan atau pemulihan dengan metode terapi seks sudah berlaku di Israel pada akhir-akhir abad ke-19.
Menurut Aloni, pada tahun 1980 ketika dia telah menyelesaikan pendidikan dokternya sebagai spesialis terapi, dirinya kembali ke Israel dan meminta persetujuan dari beberapa Rabi terkemuka untuk menggunakan jasanya.
Para Rabbi itu mengizinkan hal tersebut dengan satu syarat, yaitu tak boleh menggunakan pekerja seks komersial (PSK) yang sudah menikah. Tak berselang lama, tepatnya di tahun 1985, Aloni pun membuka tempat rehabilitasi dengan mempekerjakan pekerja seks. Pada tahun 1991, tak disangka-sangka, diminati oleh banyak kalangan, sering berjalannya waktu dari sekitar 1000 orang yang menjalani terapi bersama pekerja seks.
Di kliniknya, terdapat puluhan veteran dan serdadu yang secara bergantian datang ke tempat tersebut. Alhasil, dari kebiasaan para veteran dan serdadu itu, tempat terapi Aloni ternyata mendapat perhatian dari pemerintah Israel. Hingga akhirnya, Aloni diajak berkolaborasi sebagai salah satu pusat pemulihan yang bisa digunakan oleh tentara Zionis secara gratis. Setelah beberapa lama, tempat terapi Aloni mendapat dukungan dana dari pemerintah Israel.
Aloni meyakini bahwa terapi seks miliknya sangat erat hubungannya dengan budaya Israel yang mengedepankan sikap kekeluargaan dan kenegaraan. Alasannya, pada usia 18 tahun, kebanyakan warga Israel dipanggil untuk menjalani dinas militer dan bisa berlanjut menjadi tentara cadangan.
Sampai usia parubaya, selama itu, para tentara Israel bisa saja mengalami cedera atau trauma, dan sebagai bentuk pengabdian kepada negara, tempat terapi seks Aloni menjadi satu di antara opsi penyembuhan alternatif.
Sumber: