4 Penyebab Utama Threads Gagal Bersaing dengan Twitter

4 Penyebab Utama Threads Gagal Bersaing dengan Twitter

Penyebab Threads Gagal Bersaing dengan Twitter-RJ-

RADAR JABAR - Pada pertengahan tahun 2023, internet dihebohkan dengan kemunculan platform Thread  yang disebut-sebut akan menyaingi Twitter. Aplikasi ini terintegrasi dengan Instagram namun memiliki tampilan dan fitur yang menyerupai Twitter.

Tujuan pembuatannya jelas, yaitu untuk bersaing dalam menyajikan pengalaman ngeblog dengan skala yang lebih kecil.

Bahkan menurut statistik, dalam 7 jam pertama, sudah ada 10 juta orang yang mendaftar, dan dalam waktu seminggu, mencapai 100 juta pengguna. Namun, mengapa aplikasi ini sekarang mengalami penurunan jumlah pengguna?

Penyebab Threads Gagal Bersaing dengan Twitter

Inilah 4 alasan mengapa Thread dianggap tidak berhasil menyaingi popularitas Twitter sebagai platform media sosial.

1. Tidak Mempromosikan Konten Viral

Perbedaan paling mencolok antara keduanya terletak pada jumlah karakter dalam setiap postingan. Twitter membatasi hingga 280 karakter, sementara Thread ini dapat mencapai 500 karakter. Selain itu, postingan yang sudah di-update dapat diedit sesuai keinginan pengguna, sedangkan di Twitter, opsi ini hanya tersedia untuk pelanggan Twitter Blue.

Berdasarkan analisis dari platform baru ini, kontennya terstruktur sehingga topik di timeline menjadi lebih mudah dipahami oleh pengguna. Namun, hal ini menciptakan perbedaan signifikan, karena postingan harus dijelajahi lebih dalam sebelum dapat mencapai pengguna lain atau terhubung dengan pembuatnya.

BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Threads vs Twitter, Manakah yang Lebih Unggul?

Dengan demikian, kemampuan bercerita yang baik atau topik yang berbobot dan panjang akan didukung oleh Thread untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari banyak orang.

Sebelumnya, kita telah membahas perbedaan paling mendasar antara kedua aplikasi dengan fungsi serupa ini. Namun, karena faktor ini, platform Twitter belum ditinggalkan dan justru tetap digunakan sebagai sumber informasi yang paling terkini.

Twitter dirancang untuk menyebarkan konten yang singkat agar setiap postingannya dapat berdiri sendiri, meningkatkan peluang untuk menjadi viral dan menarik perhatian.

Berbeda dengan Thread, yang menekankan konten berbobot. Mereka harus memikirkan topik pembahasannya dengan cermat agar pesannya dapat tersampaikan. Akibatnya, perputaran informasi dan trafik pengguna menjadi lebih terbatas, cenderung kurang terkini karena keinginan orang modern yang menginginkan informasi instan.

Maka dari itu, untuk mencari informasi yang sedang viral, banyak orang beralih ke Twitter. Bahkan, menurut artikel dari Silican Republic, hype aplikasi Thread hanya bertahan selama sebulan dan aktivitasnya langsung turun drastis hingga lebih dari 80%.

2. Minim Fitur Menarik

Kegagalan Meta dalam menjalankan Thread berakibat pada kehilangan pengguna secara signifikan. Selain alasan utama tersebut, terdapat faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti minimnya fitur unik dan keterbatasan pengguna saat menggunakan aplikasi tersebut.

Sebagai contoh, keterlambatan akses ke versi website yang baru dirilis setelah sebulan peluncuran aplikasinya. Begitu juga dengan keterbatasan opsi pencarian dan fitur seperti hashtag untuk melihat tren saat itu.

3. Kurang Promosi

Sumber: