10 Negara Termiskin di Asia Pada 2024

10 Negara Termiskin di Asia Pada 2024

Negara Termiskin di Asia Pada 2024-Ilustrasi/PB-

Terletak di Asia Selatan, Pakistan merupakan negara termiskin ketujuh di Asia dengan PDB per kapita sekitar 1193 dollar. Dengan utang publik tumbuh hingga 67 persen dari PDB, dari total 242 juta penduduk, sekitar enam persen menganggur dan 24,3 persen hidup di bawah garis kemiskinan.

Meskipun memiliki sumber daya alam yang kaya, tingkat kemiskinan yang ekstrim disebabkan oleh korupsi pemerintah, konflik agama dan politik, kurangnya demokrasi, dan iklim bisnis yang tidak mendukung.

Mayoritas angkatan kerja bekerja di sektor pertanian, tetapi kurangnya investasi dalam pendidikan menyebabkan sekitar setengah penduduk Pakistan tidak berpendidikan.

5. Kirgizstan

Kirgizstan, negara terkurung daratan di Asia Tengah, memiliki populasi sekitar 6,7 juta jiwa dan luas wilayah 200.000 km2. Sekitar tiga persen penduduknya menganggur, dan 32 persen hidup di bawah garis kemiskinan. Tingkat pertumbuhan PDB riil mencapai 4,6 persen dengan komposisi PDB dari pertanian 14,6 persen, industri 31,2 persen, dan jasa 54,2 persen.

BACA JUGA:12 Hewan dengan Kemampuan Berkamuflase yang Luar Biasa! Mampu Mengelabui Musuh dengan Apik!

Ekonomi Kirgizstan didukung oleh pengiriman uang, pertambangan, dan produksi pertanian, tetapi ketergantungan pada pertanian dan ketidaksetaraan dalam pengetahuan serta kurangnya sumber daya yang kompeten menyebabkan kemiskinan.

Keterbatasan sumber daya alam yang dapat diekspor hanya mencakup kapas dan tembakau. Selain itu, kekurangan layanan perbankan dan keuangan yang memadai di beberapa daerah menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi. PDB perkapita negara ini sekitar 1160 USD.

6. Nepal

Nepal, negara termiskin kelima di Asia, mengalami pertumbuhan utang publik sebesar 26,4 persen dari PDB. Dari total 30,4 juta penduduk, sekitar tiga persen menganggur, dengan 21,4 persen di antaranya berusia 15-24 tahun. Sebanyak 25% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

Meskipun Nepal mengandalkan pertanian (27 persen dari PDB), industri (13,5 persen), dan jasa (59,5 persen), ekonominya sangat bergantung pada pengiriman uang (30 persen dari PDB). Meski mengalami pertumbuhan PDB riil sebesar 7,9 persen, sejumlah masalah seperti lokasi terkurung daratan, keterbatasan infrastruktur, dan dampak gempa tahun 2015, membuat Nepal kesulitan mengelola sumber daya alamnya.

Faktor-faktor seperti ketidakstabilan politik, korupsi, kurangnya industri, dan ketergantungan pada pertanian juga turut menyumbang pada tingginya tingkat kemiskinan. Pendapatan perkapita Nepal adalah sekitar 1155 dollar.

7. Suriah

Terletak di Timur Tengah dan dekat Laut Mediterania, Suriah memiliki PDB per kapita sebesar 870 dollar. Negara ini menghadapi tantangan ekonomi berat, dengan pertumbuhan PDB riil minus 36,5 persen dan utang publik yang tumbuh sebesar 94,8 persen dari PDB.

BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Wing Chun Tidak Bisa Digunakan di MMA, Efektif untuk Pertarungan Nyata?

Dari total 21 juta penduduk, sekitar setengahnya menganggur, dan 82,5% hidup di bawah garis kemiskinan. Perang saudara yang tak berujung, kerusakan infrastruktur, dan kesulitan melakukan perdagangan luar negeri menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi Suriah.

Peningkatan tingkat kemiskinan yang signifikan terjadi akibat perang saudara yang merusak infrastruktur perawatan kesehatan dan fasilitas pendidikan. Sekitar 50% anak-anak Suriah tidak lagi bersekolah, dan tingkat inflasi yang tinggi, mencapai 121,29 persen pada tahun 2014, semakin memperparah situasi.

8. Tajikistan

Tajikistan, terletak di Asia Tengah dan berbatasan dengan Tiongkok di barat, memiliki populasi sebanyak 10 juta jiwa. Meskipun pertumbuhan PDB riil ekonominya mencapai 7,1 persen, dengan tingkat inflasi konsumen sebesar 7,7 persen, Tajikistan masih menghadapi sejumlah masalah ekonomi.

Sumber: