5 Dampak Buruk Sering Mengatakan 'Gak Apa-Apa Kok' Pada Kesehatan Mental
Dampak Buruk Sering Mengatakan Gak Apa-Apa Kok Pada Kesehatan Mental-Ilustrasi/Uns-
Praktikkan self-care dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri. Lakukan kegiatan yang membantu mengurangi stres dan mendukung kesehatan emosionalmu. Ini adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan menghindari kelelahan yang dapat merugikan kesejahteraan mental dan emosional kita.
5. Mati Rasa
Jika kita selalu mengatakan "gak apa-apa kok," kita akan menjadi mati rasa. Terlalu sering menekan perasaan atau mengatakan "gak apa-apa kok" dapat menyebabkan mati rasa emosional. Mati rasa emosional terjadi ketika seseorang kehilangan sensitivitas atau respon terhadap perasaan sendiri dan orang lain.
Ini dapat menjadi mekanisme pertahanan yang tidak sehat ketika seseorang kesulitan atau takut menghadapi emosi yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa rawan.
BACA JUGA:7 Ciri-Ciri Orang Tempramental, Sulit Menerima Kritik!
Setelah melihat dampak buruknya, solusinya adalah belajar untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan dengan tegas. Ungkapkan perasaan tanpa terlalu memikirkan respon orang lain.
Penting untuk menolak hal-hal yang memang tidak mampu kita lakukan dan tidak memaksakan diri untuk menyenangkan orang lain. Meskipun menyenangkan hati orang lain boleh-boleh saja jika itu membuat kita bahagia, namun tidak selalu membuat hidup kita nyaman.
Kita terlalu takut untuk berkata tidak, padahal itu bisa membuat kita menjadi korban—korban perasaan, kecemasan, waktu, bahkan pikiran. Karena kita tidak berani berkata tidak, kita rela berbohong atas nama kebaikan.
Tindakan kita pada akhirnya memengaruhi bagaimana orang membalasnya. Namun, jangan takut terus berbuat baik. Jika beruntung, kita akan ditolong oleh orang baik; jika tidak, kita sendiri yang akan menolong orang baik. Jangan ragu untuk menjadikan dirimu prioritas, karena kamu adalah penentu kebahagiaanmu sendiri.
Sumber: