Strategi Investasi yang Cocok untuk Gaji UMR, Lakukan 4 Hal Ini Dulu

Strategi Investasi yang Cocok untuk Gaji UMR, Lakukan 4 Hal Ini Dulu

Investasi yang Cocok untuk Gaji UMR-Ilustrasi/Unsplash-

Jika kamu termasuk orang yang konsumtif dan senang mengajukan cicilan berbunga tinggi. Lebih dari 15% per tahun seperti pinjol, paylater dan lain sebagainya. Sebaiknya lunasi dulu hutang dan cicilan sebelum memulai berinvestasi.

3. Punya dana darurat

Kita harus punya dana darurat sesuai dengan pengeluaran bulanan dan tanggungan kita. Pastikan dana darurat yang kamu miliki lebih dari jumlah penghasilan kamu dalam satu bulan.

4. Punya asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan tidak harus yang bergengsi, bisa berupa BPJS atau asuransi dari kantor. Nah list ini sudah diurutkan berdasarkan prioritasnya ya. Jadi jangan beli asuransi kalau cashflow masih negatif dan utang pinjol masih numpuk.

Nah idealnya setelah 4 checklist ini barulah boleh kita mulai investasi. Namun, apa investasi yang cocok untuk gaji UMR?

Cara Mengumpulkan Dana Darurat Sebelum Berinvestasi

Kadang-kadang, mengumpulkan dana darurat membutuhkan waktu yang cukup. Jadi, setidaknya ketika dana darurat sudah mencapai 50%, kita dapat mencoba memulai investasi dalam skala kecil. Setelah melewati tahapan tersebut, kita bisa langsung memulai investasi.

Untuk awalnya, cobalah alokasikan minimal 10% dari pendapatan kita untuk ditabung dan diinvestasikan. Sebagai contoh, jika pendapatan bulanan kita sebesar UMR Rp2 juta sebelum melakukan pembayaran rutin, langsung alokasikan Rp200 ribu.

Setelah dana darurat terpenuhi, kita dapat langsung mengalokasikan sisanya untuk investasi. Jika dibuat dalam bentuk tabel, mungkin akan terlihat seperti ini: untuk pendapatan bulanan antara 1-2 juta, alokasikan minimal Rp100-200 ribu untuk investasi dan tabungan. Sisanya dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA:Gaji Anda Kecil? Inilah Tips dan Trik Menabung dengan Gaji yang Sedikit

Demikian pula, hitungannya berlaku untuk pendapatan antara 2-3 atau 4 juta. Bagi yang memiliki pendapatan lebih tinggi, lebih mudah untuk menyisihkan 10%, bahkan mungkin dapat ditingkatkan menjadi 20%. Sedangkan bagi yang memiliki pendapatan yang masih kecil, coba usahakan untuk menyisihkan minimal 10% untuk ditabung.

Sebenarnya, hal ini lebih untuk membangun kebiasaan terbiasa berinvestasi. Tidak perlu langsung alokasikan 20% jika belum mampu.

Investasi untuk Gaji UMR

Pada saat pendapatan UMR, sebaiknya fokus untuk meningkatkan pendapatan, daripada berhemat, agar dapat melakukan investasi lebih besar. Semakin tinggi pendapatan kita, seharusnya kita dapat berinvestasi lebih banyak, asalkan dapat mempertahankan gaya hidup kita. Sekarang, setelah anggaran investasi sudah tersedia, pertanyaannya adalah di mana kita akan berinvestasi? Dalam video ini, saya akan membahas investasi saham, karena dengan anggaran terbatas, kita memiliki pilihan saham yang lebih terbatas.

Sebab, dalam reksadana, kita bisa memulai dengan investasi mulai dari Rp100 ribu, bahkan di platform seperti Ajaib, Bibit dan ada beberapa reksadana yang bisa kita beli mulai dari Rp10 ribu. Namun, pada investasi saham, pilihan kita akan lebih tergantung pada harga sahamnya.

Bagus untuk para pejuang Upah Minimum Regional (UMR) yang memiliki keterbatasan finansial dan cenderung sebagai investor pemula. Menurut saya, sebaiknya memulai dengan berinvestasi dalam saham blue chip daripada saham gorengan yang sangat fluktuatif.

Alasannya, jika terlalu banyak bermain dengan saham gorengan, kita mungkin berisiko tinggi terhadap fluktuasi yang tidak terduga, yang bisa menyebabkan ketidakstabilan, sama seperti kolesterol yang naik jika terlalu banyak mengonsumsi makanan goreng.

BACA JUGA:Gaji Presdir dan CEO Unilever Ternyata Fantastis, Puluhan Kali UMR!

Sumber: