Militer Israel Edarkan Selebaran dengan Tawaran Hadiah untuk Informasi Mengenai Hamas

Militer Israel Edarkan Selebaran dengan Tawaran Hadiah untuk Informasi Mengenai Hamas

Potrert warga sipil Gaza yang dianggap Hamas dalam propaganda Israel--X

RADAR JABAR - Pada Kamis (14/12), militer Israel menyebarluaskan selebaran di Jalur Gaza yang menawarkan hadiah uang sebagai imbalan atas informasi yang dapat mengarah pada penangkapan para pemimpin kelompok Palestina, Hamas.

Gambar selebaran tersebut dibagikan secara daring oleh aktivis Palestina. Dalam selebaran tersebut, militer Israel mengajak warga untuk memberikan informasi terkait Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, serta saudaranya Muhammed Sinwar, yang merupakan pemimpin militer terkemuka pada sayap bersenjata Hamas, yaitu Brigade Al-Qassam.

BACA JUGA:Penasehat Keamanan Nasional Presiden Amerika Dijadwalkan Bertemu dengan Presiden Palestina

Selain Sinwar bersaudara, militer Israel juga mencari informasi mengenai Mohammed Deif, komandan jenderal Brigade Al-Qassam, dan Rafaa Salameh, yang memimpin Batalyon Khan Younis.

Selebaran tersebut menggunakan nama dan lambang militer Israel dan menuliskan pesan: "Warga Gaza, Hamas telah kehilangan kekuatannya. Akhir Hamas sudah dekat."

Lebih lanjut, selebaran itu menyatakan: "Demi masa depan kalian, berikan informasi yang memungkinkan kita untuk menangkap mereka yang telah membawa kehancuran ke Jalur Gaza."

BACA JUGA:Pihak Palestina Wajib Tahu! Ini 6 Kelemahan Tentara Israel yang Sudah Diketahui Dunia

"Bagi mereka yang menyediakan informasi akan menerima hadiah uang: untuk Yahya Sinwar sebesar 400 ribu dolar AS (Rp6,1 miliar), Muhammed Sinwar sebesar 300 ribu dolar AS (Rp4,6 miliar), Rafaa Salameh 200 ribu dolar AS (Rp3,1 miliar) dan Mohammed Deif 100 ribu dolar (Rp1,5 miliar)."

Militer Israel juga menyertakan informasi kontak dan nama akun Telegram pada selebaran tersebut.

Sejak konflik terjadi, militer Israel telah menggunakan taktik perang psikologis dengan menyebarkan selebaran di beberapa kawasan di Jalur Gaza, dengan tujuan untuk melemahkan dukungan rakyat terhadap kelompok perlawanan tersebut.

Sumber: