Sejarah Asal-Usul Etnis Rohingya, Sudah Dikasihani Oleh Siapapun Tapi Menyebalkan

Sejarah Asal-Usul Etnis Rohingya, Sudah Dikasihani Oleh Siapapun Tapi Menyebalkan

Sejarah Asal-Usul Etnis Rohingya dan alasan mengapa warga Aceh menolak kedatangan mereka-ANTARA/HO/Imigrasi Kota Sabang-

BACA JUGA:5 Teori Asal-Usul Orang Jawa Berdasarkan Catatan Sejarah

Pembangunannya memakan biaya hingga Rp6 Miliar. Tapi belum genap 1 tahun, unit-unit kamar di penampungan ini sekarang kosong. Tadinya ada sekitar 319 pengungsi rohingya di sini tapi sekarang tinggal tersisa 75 orang termasuk dengan bayi yang lahir selama beberapa bulan terakhir.

Mereka diketahui kabur ke Medan Sumatera Utara dan bahkan sebagian sudah sampai di Malaysia akibatnya fasilitas yang telah disediakan pemerintah Indonesia ini menjadi mubazir.

Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara, Isa ansor mengatakan, “Sebenarnya kalau hitam di atas putih kita hitung bisa dibilang mubazir, tapi di sini kita tidak punya harapan. dari informasi yang berkembang ada mereka yang sudah mondar-mandir di Medan.”

Mereka ingin pulang lagi ke kita, kadang-kadang tak punya ongkos lagi dan bahkan pesan yang kita terima menyebutkan Ada yang minta dijemput.

Sebenarnya kasihan melihat nasib mereka. Tapi ketika sudah kita kasihani, perilaku mereka semakin menyebalkan. Sudah selayaknya orang-orang Rohingya menetap di suatu tempat dan mematuhi aturan di tempat tersebut. Jangan seperti bangsa Israel yang datang ke Palestina untuk meminta belas kasihan setelah selamat dari ancaman pembantaian Yahudi di Jerman pada masa Perang Dunia II. Namun tak lama kemudian, Israel malah menjajah Palestina, tanah orang-orang baik yang telah memberikan bantuan secara tulus kepada mereka. Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi di Indonesia.

Karena setiap wilayah mempunyai aturan yang harus dipatuhi setiap warganya. Siapapun itu, apapun agamanya, bagaimana bentuk fisiknya, jika mereka tidak mau mematuhi aturan yang ada di tanah yang mereka pijak, maka tak akan ada seorangpun yang mau menerimanya.

Sumber: jazirah ilmu