5 Teori Asal-Usul Orang Jawa Berdasarkan Catatan Sejarah

5 Teori Asal-Usul Orang Jawa Berdasarkan Catatan Sejarah

Pria tua dan dua anaknya, mengenakan pakaian Jawa (kemeja surjan), berbincang di teras rumah adat Jawa-Good News from Indonesia-

RADAR JABAR - Suku Jawa tidak hanya bermukim di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, menjadikan suku Jawa diakui sebagai salah satu suku terbesar di Indonesia. Bahkan, mereka hampir setengah dari populasi penduduk Indonesia.

Asal usul orang Jawa beserta teorinya menjadi topik menarik untuk diteliti bersama-sama. Namun, tidak ada jawaban pasti tentang dari mana sebenarnya orang Jawa berasal.

Ada beberapa teori yang diakui sebagai sumber informasi mengenai kedatangan orang-orang dari berbagai wilayah yang kemudian mendiami Pulau Jawa dan menjadi orang Jawa:

1. Teori Babad

Teori ini menjelaskan bahwa orang Jawa berasal dari Kerajaan King atau Astina di masa lalu. Pangeran yang diyakini menemukan Pulau terpencil yang kemudian dikenal sebagai Jawa, awalnya mendirikan kerajaan bernama Javacheckwara.

BACA JUGA:8 Tanda Kamu Memiliki Karakter yang Bisa Meluluhkan Hati Orang Lain

Seiring berjalannya waktu, kerajaan ini berkembang dan mereka menjadi nenek moyang suku Jawa. Kisah pengembaraan sang pangeran dimulai ketika ia dan kerajaannya berada dalam situasi sulit akibat perebutan kekuasaan.

Sang pangeran yang tersisih akhirnya meninggalkan kerajaannya bersama pengikut setianya dan menemukan pulau terpencil yang belum berpenghuni. Bersama pengikutnya, mereka membangun pemukiman dan mendirikan kerajaan baru yang diberi nama Javacheckwara.

2. Teori Surat Kuno Keraton Malang

Teori dari Surat Kuno Keraton Malang berpendapat bahwa asal-usul penduduk Jawa berasal dari Kerajaan Turki.

Mitos ini diperkuat dengan legenda bahwa Raja Turki mengirim rakyatnya untuk mengembara dan membangun daerah kekuasaan di wilayah yang belum berpenghuni sekitar tahun 450 SM.

BACA JUGA:Cara Menghilangkan Rasa Gak Enakan Pada Oranglain

Migrasi dari Kerajaan Turki terus berlanjut dalam gelombang-gelombang, dan mereka percaya bahwa salah satu gelombang ini menemukan pulau yang subur dengan banyak bahan pangan.

Mereka kemudian membangun pemukiman di sana dan menamainya Tanah Jawi karena banyak tanaman Jawi yang tumbuh di pulau tersebut.

Sumber: