Wabah Pneumonia Banyak Menyerang Anak-Anak di China, Ini Saran WHO

Wabah Pneumonia Banyak Menyerang Anak-Anak di China, Ini Saran WHO

Wabah Pneumonia Banyak Menyerang Anak-Anak di China-RJ-

RADAR JABAR - Setelah dunia dihebohkan oleh penyebaran Covid-19 dari China beberapa tahun lalu, kini muncul berita penyakit Pneumonia yang menyerang ribuan penduduk.

Pihak kesehatan melaporkan bahwa ribuan warga China mengalami wabah Pneumonia, dengan mayoritas kasus terjadi pada anak-anak.

Pneumonia adalah jenis infeksi yang dapat menyebabkan peradangan pada kantung udara paru-paru seseorang, yang kemudian diisi oleh cairan, seringkali berupa nanah, yang dapat mengancam nyawa. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, orang dewasa, dan lansia.

Gejala yang dialami penderita Pneumonia meliputi batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Kasus pertama Pneumonia dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada tanggal 13 November 2023.

BACA JUGA:Waspada!! Wabah Pneumonia di China Telah Menyabar, Kenali Gejala Hingga Cara Pengobatannya!

Laporan tersebut menyebutkan bahwa kasus Pneumonia telah menyebabkan peningkatan drastis jumlah pasien yang dirawat di beberapa rumah sakit.

Wilayah yang paling terdampak terletak di timur laut China, namun laporan dari sebuah rumah sakit di Beijing yang dikutip oleh Aljazeera mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut menerima sekitar 1.200 pasien setiap hari.

Akibat dari wabah ini, pemerintah China telah menutup beberapa sekolah di kota-kota yang terkena dampak.

Pemerintah China menghubungkan peningkatan kasus penyakit pernapasan dengan penyebaran patogen seperti influenza, mycoplasma pneumoniae, virus pernapasan syncytial (RSV), dan SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19).

Menurut World Health Organization (WHO), mycoplasma pneumoniae merupakan infeksi bakteri yang umumnya menyerang anak-anak.

BACA JUGA:Pemkot Bogor Bersiap Tangani Wabah Cacar Monyet

Pemerintah China juga menyatakan bahwa perkembangan wabah ini terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19 dan mungkin dipengaruhi oleh awal musim dingin.

Meskipun demikian, hingga saat ini, pemerintah China belum memberlakukan pembatasan yang seketat saat menghadapi Covid-19 sebelumnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menjaga jarak dari orang yang sakit, tinggal di rumah saat sakit, dan menjalani tes sebagai langkah-langkah pencegahan.

Sumber: