Kenali Apa Itu Penyakit Skoliosis, Gejala dan Apa Penyebabnya!

Kenali Apa Itu Penyakit Skoliosis, Gejala dan Apa Penyebabnya!

Kenali Apa Itu Penyakit Skoliosis, Gejala dan Apa Penyebabnya!--Sumber gambar: freepik.com

Ketidakseimbangan Tubuh: Ketidakseimbangan tubuh yang dapat menyebabkan bahu atau panggul terlihat tidak sejajar.

  • Nyeri Punggung: Beberapa penderita skoliosis mengalami nyeri punggung, terutama jika kelengkungan tulang belakang cukup parah.

  • Masalah Pernapasan: Skoliosis yang parah dapat membatasi kapasitas paru-paru dan mengganggu pernapasan.

  • Masalah Jantung: Skoliosis yang sangat parah juga dapat memengaruhi fungsi jantung karena tekanan pada rongga dada.

  • Gangguan Penampilan: Skoliosis dapat memengaruhi penampilan fisik, dan ini bisa menjadi sumber stres bagi beberapa individu.

  • Diagnosis Skoliosis

    Diagnosis skoliosis biasanya dilakukan oleh seorang dokter spesialis ortopedi yang akan melakukan evaluasi fisik dan radiologi. Proses diagnosis melibatkan langkah-langkah berikut:

    1. Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa postur tubuh pasien dan mencari tanda-tanda kelengkungan tulang belakang.

    2. Pencitraan: Rontgen adalah alat diagnostik yang paling umum digunakan untuk melihat kelengkungan tulang belakang. Ini membantu menentukan tingkat keparahan skoliosis.

    3. Pengukuran Sudut Cobb: Untuk mengukur sudut kelengkungan tulang belakang, dokter akan menggunakan metode pengukuran sudut Cobb pada rontgen.

    4. MRI atau CT Scan: Kadang-kadang, untuk kasus yang lebih kompleks atau ketika dokter mencurigai penyebab lain, MRI atau CT scan dapat digunakan untuk melihat struktur tulang belakang lebih rinci.

    5. Evaluasi Fungsi: Dalam beberapa kasus, evaluasi fungsi paru-paru dan jantung dapat diperlukan jika skoliosis cukup parah.

    Pengobatan Skoliosis

    Pilihan pengobatan untuk skoliosis tergantung pada tingkat keparahan dan usia pasien. Beberapa metode pengobatan yang tersedia termasuk:

    1. Observasi: Pada kasus skoliosis ringan, dokter mungkin hanya merekomendasikan observasi reguler untuk memantau perkembangan kelengkungan tulang belakang tanpa intervensi aktif.

    2. Terapi Fisik: Terapi fisik dapat membantu memperbaiki postur dan memperkuat otot-otot yang mendukung tulang belakang.

    3. Pemakaian Korset: Korset ortopedi dapat digunakan untuk mengendalikan perkembangan kelengkungan pada anak-anak dan remaja yang masih dalam pertumbuhan.

    4. Sumber: