Skoliosis: Penyakit Tulang Belakang yang Perlu Diwaspadai
Ilustrasi--Sumber gambar: freepik.com
RADAR JABAR - Skoliosis adalah kondisi medis yang ditandai oleh kelengkungan tulang belakang yang tidak normal.
Tulang belakang yang sehat memiliki sedikit lengkungan untuk membantu menyerap tekanan dan mendukung gerakan tubuh, tetapi pada skoliosis, lengkungan ini bisa menjadi berlebihan, membentuk huruf "S" atau "C".
Meskipun sebagian besar kasus skoliosis bersifat ringan, beberapa bisa berkembang menjadi lebih parah dan menyebabkan komplikasi serius.
Penyebab dan Jenis Skoliosis
1. Penyebab Skoliosis
Penyebab pasti skoliosis sering kali tidak diketahui (skoliosis idiopatik). Namun, ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam perkembangan kondisi ini, termasuk genetik, neuromuskular, dan faktor lingkungan. Selain itu, beberapa jenis skoliosis memiliki penyebab yang lebih spesifik:
Skoliosis Kongenital: Disebabkan oleh kelainan tulang belakang yang terjadi saat kelahiran.
Skoliosis Neuromuskular: Terkait dengan kondisi medis lain yang mempengaruhi otot dan saraf, seperti cerebral palsy atau distrofi otot.
Skoliosis Degeneratif: Umumnya terjadi pada orang dewasa akibat degenerasi tulang belakang dan sendi terkait usia.
2. Jenis Skoliosis
Skoliosis Idiopatik: Merupakan jenis yang paling umum, biasanya terdeteksi pada masa remaja.
Skoliosis Kongenital: Terjadi karena perkembangan tulang belakang yang abnormal saat bayi masih dalam kandungan.
Skoliosis Neuromuskular: Berkaitan dengan penyakit neuromuskular yang menyebabkan ketidakseimbangan otot yang menarik tulang belakang secara tidak merata.
Skoliosis Degeneratif: Terjadi pada orang dewasa akibat penuaan dan kerusakan pada tulang belakang dan cakram intervertebralis.
Gejala dan Diagnosis
1. Gejala Skoliosis
Gejala skoliosis dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan jenis skoliosis yang dialami seseorang. Beberapa gejala umum meliputi:
Sumber: