Orang Yahudi Lebih Memilih Ibadah di Masjid daripada Gereja, Ini Alasannya

Orang Yahudi Lebih Memilih Ibadah di Masjid daripada Gereja, Ini Alasannya

Orang Yahudi Lebih Memilih Ibadah di Masjid daripada Gereja-Pixabay/Nick115-

RADAR JABAR - Hubungan antara Yahudi dan Kristen mungkin terlihat lebih dekat daripada hubungan antara Yahudi dan Islam, namun kemesraan ini tidak selalu berlaku ketika berbicara tentang tempat ibadah.

Ketika sulit mencari tempat ibadah, orang Yahudi cenderung lebih memilih masuk masjid daripada gereja dalam beberapa kasus. Untuk lebih memahami hubungan ini, Anda bisa membaca tulisan ini hingga akhir untuk mendapat wawasan lebih lanjut.

Perlu dicatat bahwa ketika kita berbicara tentang "Yahudi," kita merujuk pada kelompok agama. Dalam buku "History Of Today" dari Universitas Kolombia di Amerika Serikat, disebutkan bahwa "Yahudi" adalah sebutan untuk agama yang dianut oleh orang-orang Yahudi.

Nama "Yehuda" sendiri merujuk pada salah satu putra Nabi Yakub dan juga menjadi nama salah satu suku dari 12 suku Bani Israel. Penggunaan kata "Yahudi" untuk merujuk kepada nama agama diperkirakan muncul pada abad ke-6 dan ke-5 sebelum Masehi.

Hubungan Nabi Muhammad SAW dengan Bangsa Yahudi

Sejarah mencatat bahwa orang Yahudi telah berinteraksi dengan berbagai kelompok, termasuk umat Islam. Interaksi antara orang Yahudi dan Rasulullah SAW terjadi di Mekkah, dan berlanjut saat beliau hijrah ke Madinah.

Orang Yahudi bahkan sangat menantikan kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah, karena mereka melihat kesamaan antara ajaran Islam dan ajaran Yahudi, terutama dalam keyakinan akan keesaan Tuhan.

BACA JUGA:Kisah Pendeta Yahudi Meninggal Seketika di Atas Makam Rasulullah

Namun, meskipun awalnya hubungan antara Muslim dan Yahudi di Madinah berjalan dengan baik, terjadi konflik di kemudian hari. Pasca Perang Badar, beberapa orang Yahudi, terutama dari suku Bani Quraizha, melakukan pengkhianatan, yang mengakibatkan perpecahan.

Beberapa pandangan mengatakan bahwa konflik antara Yahudi dan Muslim dapat disebabkan oleh perbedaan keyakinan, dengan beberapa orang Yahudi takut bahwa Islam akan menghalangi tujuan mereka.

Allah pernah berfirman, “Sungguh kamu (wahai Rasul), benar-benar akan mendapati bahwa orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman kepadamu adalah orang-orang Yahudi; karena rasa dengki, iri hati, dan kesombongan yang ada di dalam hati mereka, para penyembah berhala, dan orang-orang musyrik lainnya,” surah Al-Ma'idah ayat 82.

Hubungan antara Yahudi, Kristen, dan Islam memiliki sejarah yang kompleks dan beragam, dengan momen kerjasama dan konflik.

Namun, tidak semua Yahudi memusuhi orang Islam. Sebagian mufassir menyatakan bahwa beberapa kalangan Yahudi tidak terlibat dalam konflik dengan umat Islam, yang terlihat dalam Piagam Madinah.

Awal Mula Konflik Yahudi dengan Islam

Umat Muslim hidup berdampingan dengan orang-orang Yahudi, dan bahkan Rasulullah SAW memperlakukan seorang Yahudi bernama Zaid bin As-Samid dengan baik, meskipun Zaid sedang menghadapi masalah dengan seorang Muslim bernama To'mal bin Ubairi.

Namun, tidak dapat diabaikan bahwa beberapa orang Yahudi melakukan berbagai upaya untuk menghalangi perkembangan Islam. Mereka melakukan tiga tindakan yang mencolok.

Sumber: