Tujuan, Prosedur, dan Alasan Mengapa Laki-Laki Harus Sunat
Alasan mengapa laki-laki harus sunat-Ilustrasi/Istock-
RADAR JABAR - Untuk para pria, apa pengalaman yang dikenang dalam ingatan Anda tentang sunat? Mengapa laki-laki perlu sunat? Sunat mungkin adalah salah satu pengalaman yang menyakitkan yang tidak ingin kita alami lagi.
Sebenarnya, sunat adalah salah satu tindakan bedah tertua yang pernah dilakukan, dengan sejarah operasi ini mencapai setidaknya 6000 tahun sebelum Masehi dan masih dilakukan hingga saat ini. Namun, tahukah Anda bagian mana yang sebenarnya dipotong, tujuan dari sunat, dan bagaimana prosedurnya?
Dalam konteks medis, sunat disebut sebagai sirkumsisi yang merupakan tindakan bedah untuk menghilangkan prepusium (kulup) penis.
Prepusium adalah lapisan kulit yang melapisi bagian batang penis dan menutupi sebagian atau seluruh kepala penis serta ujung saluran kencing. Prepusium melekat pada kepala penis melalui jaringan ikat yang disebut frenulum, yang membentuk pertemuan antara lapisan luar dan dalam prepusium.
BACA JUGA:5 Manfaat Buah Nanas untuk Kesehatan Seksual, Buat Ranjang Makin Panas!
Fungsi prepusium penis masih belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa teori yang mencakup menjaga kelembaban kepala penis, melindungi penis yang sedang berkembang dalam rahim, atau meningkatkan kenikmatan seksual melalui reseptor saraf yang ada di prepusium.
Secara medis, apakah sunat diperlukan atau tidak masih menjadi topik perdebatan. Di Amerika dan banyak organisasi kesehatan lainnya, manfaat sunat diakui tetapi tidak diwajibkan, kecuali untuk kondisi tertentu. Keputusan untuk menjalani sunat tentunya merupakan keputusan pribadi.
Selain mempertimbangkan kondisi medis, sunat juga sering dipengaruhi oleh faktor kebudayaan dan agama. Beberapa kondisi medis yang mewajibkan sunat meliputi:
- Timosis dan parasimosis, yaitu kondisi ketika kulit prepusium sulit ditarik mundur melewati kepala penis.
- Balanoposthitis, kondisi yang ditandai oleh kemerahan dan pembengkakan pada kulit dan kepala penis.
- Infeksi saluran kencing yang berulang.
Namun, ada beberapa kondisi medis yang tidak memungkinkan untuk menjalani sunat, seperti Hemofilia yang membuat darah sulit membeku, adanya lubang saluran kencing di bagian bawah penis, lekukan pada ujung penis, penis yang terpelintir, penis yang terpendam, dan kondisi alat kelamin yang ambigu, seperti mikropenis pada kasus intersex.
Prosedur Sunat
1. Pembiusan lokal
2. Kulit prepusium ditarik ke belakang dan bagian berlebihnya dipotong.
3. Bagian yang tersisa diletakkan di belakang kepala penis sehingga kepala penis terbuka sepenuhnya, kemudian luka dijahit.
Jika menggunakan laser, sunat laser menggunakan alat listrik berbentuk seperti bolpoin dengan dua ujung kawat yang memanaskan ketika terkena air.
Sumber: