13 Alasan Pria Mandul, Ada Gangguan Hormonal dan Obesitas!
Ilustrasi--shuttershock
Radar Jabar - Mandul adalah masalah yang dapat memengaruhi pria dari berbagai latar belakang dan usia. Ada berbagai alasan mengapa seorang pria mungkin mengalami mandul, dan berikut adalah 13 alasan yang mungkin terkait dengan masalah ini:
-
Gangguan Hormonal:
-
Salah satu alasan utama pria menjadi mandul adalah gangguan hormonal. Ketidakseimbangan hormon, seperti rendahnya kadar testosteron, dapat mempengaruhi produksi sperma.
-
Penyakit Menular Seksual (PMS):
-
Beberapa PMS, seperti klamidia atau gonore, dapat merusak saluran sperma dan menyebabkan mandul jika tidak diobati.
-
Varikokel:
-
Ini adalah kondisi di mana pembuluh darah di skrotum membesar. Varikokel dapat mengganggu suhu testis yang tepat untuk produksi sperma yang sehat.
-
Stres:
-
Stres kronis dapat memengaruhi kualitas sperma dan jumlahnya. Tekanan dari pekerjaan, kehidupan pribadi, atau faktor lainnya dapat menjadi faktor yang berkontribusi.
-
Paparan Toksin:
-
Paparan terhadap toksin tertentu, seperti pestisida atau zat kimia berbahaya, dapat merusak sperma dan menyebabkan kemandulan.
-
Riwayat Operasi:
-
Beberapa operasi, seperti operasi hernia atau vasektomi yang tidak berhasil, dapat memengaruhi produksi sperma.
-
Obesitas:
-
Obesitas dapat memengaruhi kualitas sperma dan kesuburannya. Pria yang obesitas mungkin mengalami masalah hormonal yang dapat menyebabkan kemandulan.
BACA JUGA:10 Jenis Buah-Buahan Untuk Ibu Hamil yang Mengandung Banyak Nutrisi, Bagus Untuk Kesehatan Si Janin
-
Alkohol dan Narkoba:
-
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba dapat merusak sistem reproduksi pria dan mengganggu produksi sperma yang sehat.
-
Merokok:
-
Rokok dapat memengaruhi aliran darah ke organ reproduksi, mengurangi kualitas sperma, dan meningkatkan risiko masalah kesuburan.
-
Penyakit Kronis:
-
Penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi dapat menyebabkan kemandulan jika tidak dikendalikan dengan baik.
-
Radiasi atau Paparan Suhu Tinggi:
-
Paparan radiasi atau suhu yang terlalu tinggi, seperti pada pekerjaan yang melibatkan suhu tinggi, dapat merusak sel-sel sperma.
-
Usia:
-
Sumber: