Jalur Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya Siap Melayani Lima Wilayah Pada 2026
Jalur Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya Siap Melayani Lima Wilayah Pada 2026--Pemerintah Provinsi Jawa Barat
RADAR JABAR - Pembangunan sistem transportasi massal yang ramah lingkungan seperti Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya dijadwalkan akan dimulai pada tahun depan, dengan rencana beroperasi pada tahun 2026 atau 2027.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, mengumumkan bahwa Pemerintah Kota Bandung akan melakukan serangkaian perbaikan untuk mendukung pelaksanaan BRT.
“Seperti kita akan melakukan pembenahan pada parkir di jalan, fasilitas pejalan kaki, pedagang kaki lima, toko-toko, dan pasar disepanjang jalur koridor,” ujar Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (5/7/2023).
“Kami akan menyediakan serta revitalisasi terminal agar dapat difungsikan kembali sebagai start/end stasion BRT. Lalu koordinasi dengan setiap dinas dan juga instansi terkait di lingkup Kota Bandung untuk mengimplementasi koridor BRT,” tambahnya.
Pada tahun mendatang, Pemerintah Kota Bandung berencana untuk mulai mempersiapkan infrastruktur BRT, termasuk jalur khusus, shelter, dan fasilitas pendukung lainnya, karena transportasi umum ini memerlukan infrastruktur khusus.
BACA JUGA: Bandung Resmi Mengoperasikan 455 Bus Listrik untuk Meningkatkan Transportasi Umum
“Jadi untuk proses pembangunannya memang cukup memakan waktu lama. Kurang lebih tiga tahun,” kata Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar.
Ada rencana untuk mengoperasikan sekitar 450 bus dalam sehari, dengan perkiraan kapasitas penumpang BRT mencapai 238.277 orang.
“Sebenarnya kita juga akan uji coba untuk operasional lebih cepat di tahun 2025, namun itu baru 50% dulu. Lalu pada tahun 2026 lita akan coba 70%. Di tahun 2027 harapannya sudah bisa 100%,” kata Dhani.
BRT Bandung Raya akan menghubungkan lima wilayah, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Titik integrasinya akan berada di Cimahi, Stasiun Padalarang, dan Stasiun KCJB Tegalluar.
Sumber: