Mengulas Hubungan Agama dan Kesehatan Mental, Bisa Obati atau Sebabkan Depresi

Mengulas Hubungan Agama dan Kesehatan Mental, Bisa Obati atau Sebabkan Depresi

Hubungan Agama dan Kesehatan Mental-Ilustrasi/Unsplash-

Kesimpulan

John Swinton pada tahun 2001 dalam bukunya "Spirituality and Mental Health Care" membagi pandangan menjalani agama menjadi dua, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mental.

Pertama, adalah menjalani agama secara intrinsik, di mana seseorang melihat agama sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar ritual, tapi juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Agama dijalani untuk memberi makna pada hidup, di mana apapun yang terjadi dianggap sebagai kehendak Tuhan yang baik dan memiliki imbalan baik di dunia dan akhirat.

Kedua, adalah menjalani agama secara ekstrinsik, di mana seseorang melihat agama sebagai dogma yang memberatkan. Agama dijalani sebagai beban penuh curiga, kebencian, dan ketakutan, yang dapat menyebabkan stres.

Sebagai pesan yang diambil dari kata-kata Nabi kepada Zainab muadzin Jabal saat mengutus Muadzin untuk berdakwah, Nabi menyatakan bahwa Islam adalah agama yang mudah dan membawa kabar gembira. Oleh karena itu, Islam perlu disebarkan dengan sukacita dan mudah bagi siapa pun yang ingin memeluknya.

Sumber: youtube jeda nulis